PENDIDIKAN ANAK DI SD
MODUL 1
KB1 : DEFINISI PENDIDIKAN
-
Menurut
Driyarkara (1980) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan
manusia muda.
-
Dalam
kamus internasional pendidikan (international
Dictionary of Education) memiliki 3
ciri :
1.
Proses
pengembangan kemampuan,sikap dan bentuk2 tingkah laku lainya di dlm masyr dmn
dia hdp
2.
Proses
social, dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh linngk yg terpilih dan
terkontrol
3.
Proses
pengembangan pribadi atau watak manusia
-
G.
Thompson menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu
untuk menghasilkan perubahan2 yang tetap didlm kebiasaan2,pemikiran,sikap2 dan
tingkah laku.
-
Crow
dan crow (1960) mengemukakan : harus diyakini bahwa fungsi utama pendidikan
adalah bimbingan terhadap individu dlm upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang sesuai dengan potensi yg dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan
dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya.
-
Cirri
atau unsur umum dalam pendidikan yaitu ;
1.
Pendidikan
harus memiliki tujuan, yg pd hakikatnya adalah pengembangan potensi individu yg
bermanfaat bg kehidupan pribadinya maupun nagi warga Negara/warga msrakat
lainnya.
2.
Untuk
mencapai tujuan pendi perlu melakukan upaya yg disengaja dan terencana yg
meliputi upaya pembimbingan,pengajaran dan pelatihan.
3.
Kegiatan
tersebut diwujudkan dialam lingk keluarga,sklh dan masyrt yg lazim disebut
dngan pend formal dan nonformal.
-
Tilaar
(1999:28) merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik yg
memasyarakatkan,membudaya,dlm tata kehidupan yg berdimensi local,nasional dan
global.
-
Rumusan
hakikat pendidikan tersebut memiliki kompone2 sebagai berikut :
1.
Pendidikan
merupakan suatu proses yg berkesinambungan. Artinya prose spend
mengimplikasikan bahwa peserta didik memiliki kemampuan2 yg immanent sbg mkluk
social dan jg mengimplikasikan bahwa manusia adalah makluk yg tidak pernah
selesai
2.
Proses
pend berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia
3.
Eksistensi
manusia yang memasyarakat
4.
Proses
bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang
-
No
20 tahun 2003 tentang system pend nasional pasal 1 ayat 1 diyantakan pendidikan
sebagai “ usaha sadar untuk menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya utuk memiliki kekuatan
spiritual,keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,aklak mulia serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,masyarakat bangsa dan Negara”
Dikaji lebih mendalam :
1.
Pendidikan
itu merupakan usaha sadar artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan
yang bersifat reflex/spontan tanpa tujuan dan rencana yang jelas,
2.
Paradigm
baru praktek pendi yang lebih serampangan/asal-asalan
3.
Mewujudkan
suasana belajar dan proses pembel yg efektif menjadi focus utama proses pend
4.
Anak
harus aktif, artinya bukan hanya mendengarkan saja melainkan harus lebih banyak
bertanya
5.
Tujuan
pendiidkan adalah menumbuhkembangkan pribadi2 yg beriman dan bertaqwa, beraklak
mulia
-
Sekolah
dasar menurut Waini Rasyidi (1993) pd hakikatnya merupakan satuan /unit lembaga
social(social institution) yg diberi amanah atas tugas khusus oleh masyarakat
untuk menyelenggarakan pend dasar secara sistematis. Dengan demikian sebutan
sekolah dasar merujuk pada satuan lembaga social yg diberi amanah spesifik olh
masyarakat untuk menyelenggarakan pend dasar penggalan pertama selama 6 th
untuk dilanjutkan pd penggalan dasar kedua 3 th di SLTP
KB2 : TUJUAN PENDIDIKAN
-
Setiap
tujuan pend memiliki 2 fungsi yaitu :
1.
Menggambarkan
kondisi akhir yang ingin dicapai dan
2.
Memberikan
arah dan cara bagi semua usaha atau proses yang dilakukan
-
UU
No 20 tahun 2003 tentang system pendi nasional dinyatakan bahwa tujuan pendi
nasional adalah menumbuhkembangkan pribadi2 yang :
1.
Beriman
dan bertaqwa terhadap tuhan YME
2.
Beraklak
mulia
3.
Memiliki
pengetahuan dan ketrampilan
4.
Memiliki
kesehatan jasmani dan rohani
5.
Memiliki
kepribadian yg mantap dan mandiri
6.
Memiliki
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
-
Upaya
dalam mengembangkan kehidupan siswa sebagai pribadi adalah :
a.
Mengetahui
hak dan kewajibanya sebagai warga Negara RI
b.
Menumbuhkembangkan
rasa tanggungjwab terhadap kemajuan bangsa dan Negara
c.
Memberikan
pengetahuan dan ketrampilan dasar yg diperlukan untuk berperan serta dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
-
Upaya
dalam mengembangkan siswa sebagai anggota umat manusia adalah:
a.
Meningkatkan
harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
b.
Meningkatkan
kesadaran tentang HAM
c.
Memberikan
pengertian tentang pentingnya ketertiban dunia
d.
Meningkatkan
kesadaran akan pentingnya persahabatan antarbangsa.
-
Tujuan
pend SD harus selalu mengacu pada tujuan
pend nasional dan tujuan pend dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik
perkembangan siswa, kesesuaianya dgn lingkungan dan kebutuhann pembanguna
daerah, arah pembangunan nasional serta memperhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global
-
Secara
teknis pendi sekolah dasar dapat diartikan sebagai proses /usaha sadar untuk
menciptakan suasana belajar dan proses pembelaj agar anak/peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinnya untuk memiliki kemampuan dasar aspek
intelektual,social,personal dan spiritual yg sesuai dgn karakteristik perkembangannya
sehingga dia mampu melanjutka pend di SMP/sederajat
-
Pend
dasar disekenggrakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta meberikan
peng danketrampilan dasar yg diperlukan untuk hidup didlm masy serta
mempersiapkan peserta didik yg memenuhi persyratan utk mengikuti pend menengah.
-
Tujuan
operasional pend SD adalah member bekal kemampuan dasar mebaca,menulis dan
berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dgn tingkat perkembanganya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pend di
SLTP
-
Tujuan
pend di SD dapat diuraikan sepeti berikut :
1.
Meberikan
bekal kemampuan mebaca, menulis dan berhitung
Tujuan
yg paling fundamental karena sifatnya sangat menentukan baiktidaknya kemampuan
2 lain.
Menurut
said hamid Hasan (1989) mengemukakan bahwa ketrmpilan dasar yg diakui secara
universal adalah membaca,menulis dan berhitung
Pasal
34 ayat 3 mengenai isi kurikulum pend dasar bahwa membca danmenulis dan
matematika (termasuk berhitung) merupakan bahan kajian minimal
2.
Memberikan
kemampuan dan ketrampilan dasar (intelektual,social,moral dan emosional) yg
bermanfaat bg kehidupan siswa sesuai dngan tingkat perkembanganya.
-
menurut Ahman (2000) tujuan pend SD tidak lagi menyiapkan siswa untuk terjun
kemasyarakat melainkan menyiapkan siswa untu melanjutkan pend ke SMP/Mts,
3.
mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SMP/Mts
KB3 : FUNGSI PENDIDIKAN DI SD
-
Para
pakar pendidikan bependapat bahwa fungsi pendidikan adalah :
1.
Fungsi
individualisasi
Merujuk
pada suatu proses dalam interaksi social dimana tingkah laku seseorang
diarahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tanpa menghiraukan
kebutuhan dan keberadaan orang lain.
2.
Fungsi
Sosialisasi dan pembudayaan
Untuk mengembangkan anak didik untuk menjadi
anggota masyarakat yg baik
Dengan
fungsi ini pendi yg diselenggarakan harus selalu mendorong dan mengondisikan
anak didik untuk melakukan apa yg disebut dengan belajar social ,anak
diajarakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dgn orang lain dgn
memahami,menghayati dan melaksanakan system nilai dan norma yg berlaku di masy.
3.
Fungsi
nasionalisasi
Bahwa
pendidikan harus mendidik anak untuk menjadi warga Negara yang baik, dengan
fungsi ini pendidikan harus mengembangkan kesadaran,kecitaan kebanggaan setiap
anak didik untuk menjadi warga Negara kesatuan RI
4.
Fungsi
Humanisasi
Pendi
berkewajiban untuk menumbuhkembangkan anak untuk menjadi bagian dari umat
manusia di dunia tanpa harus rikuh dgn perbedaan suku,ras dan agama
-
Menurut
Umar Tirtarahardja da La Sula ( 1995) mengemukakan fungsi pendidikan sebagai
berikut :
1.
Trasformasi
budaya, mewariskan budaya dar generasi kegenerasi berikutnya.
2.
Pembentukan
pribadi,
3.
Penyiapan
warga masyarakat dan warga Negara
4.
Menyiapkan
tenaga kerja.
-
Fungsi
pendidikan di SD adalah
1.
Fungsi
pembentukan dan pengembangan dasar kepribadian anak.
Berarti
didalam pelaksanaanya pend di SD harus menekankan pembentukan dasar2
kepribadian anak sebagi indiviud yg utuh
2.
Fungsi pendidikan di SD adalah menyampaikan warga
masyarakat dan warga Negara RI yang baik
3.
Transformasi
budaya yaitu
Bagaimana
pendi mempertahankan dari/mengubah nilai2 tertentu atau mengembangkan nilai2
baru yang dipandang lebih sesuai dng perkembangan masyarakat.
4.
Funsi
trasisional (antara) artinya
Bagi
setiap anak usia sekolah (6-13 th) menamatkan pend di SD bukan lg sebagai
kondisi akhir dar pend formal yg diharpkan melainkan sebagai tujuan karena
setelah itu semua pihak harus membantu individu tamatan SD untuk melanjutkan
pend si SLTP/Mts.
-
Sunaryo
Kartadinata (1996) perkembangan siswa secar optimal harus menjdai tujuan pemb
di SD ( jangan diartikan sama dengan pemberian materi pelajaran saja)
KB 4 : PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
DI SD
-
Sayidiman
(2000) menegmukakan pendapatnya bahwa inti dar budaya pend di era indo baru
adalah terwujudnya pend yang menempatkan anak didik sebagia titik sentral
-
Menurut
pakar pendidikan yang memaegang prinsip pend dari perspektif perkembangan
Abin Syamsuddin Makmun (1996)
yang menyatakan bahwa prinsip dan hukum2 perkembangan individu harus mmenjadi
titik tolak pend,mengingat setiap pend dan proses pemb pada khusunya akan selalu berhadpan dengan
individu manusia yg sedang berkembang
-
Sunaryo
kartadinata (1996) menjelaskan perinsip-perinsip perkembangan siswa SD dan
kesepadananya dgn prinsip2 pend SD
Prinsip2 perkembangan adalah
sebagai berikut ;
1.
Perkembangan
adalah proses yg tak pernah berakhir oleh karena it upend /belajar merupakan
proses sepanjang hayat.
2.
Setiap
anak bersifat individual dan berkembang delam percepatan individual
3.
Semua
aspek perkembangan saling berkaitan
4.
Perkembangan
itu terarah dan dapat diramlkan
-
Dengan
mengacu kepada aspek karakteristik serta prinsip perkembangan siswa SD yang
dideskripsikan yaitu: proses pembelaj di SD bersifat terpadu dengan
perkembangan siswa, baik perkem fisik,kognitif moral maupun emosional.
Aspek terpaduan ;
1.
Aspek
perkembangan fisik
2.
Aspek
perkembangan kognitif,
3.
Aspek
perkembangan social emosioanal dan moral
-
Dari
aspek perkembangan kognitif, prinsip2 bagi anak usia SD adalah sebagai berikut
:
a.
Kurikulum
/proses pembelajaran harus menyajikan bahan ajaran yang sepadan dengan
perkembangan anak yang memungkinkan mereka melkukan eksplorasi,berpikir dan
memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dngan ank lain dan
orang dewasa
b.
Prinsip
praktisyg relevan dengan pembelajaran ialah bahwa anak usia sekolah dasar
diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kecil dan guru menciptakan
kemudahan berdiskusi diantara anak dengan jalan memberikan komentardan dukungan
atas pendapat dan gagsan anak.
-
Aspek
perkembangan social-emosional dan moral, prinsip2 praktis yang relevan adalah
sebagai berikut :
a.
Guru
perlu mengetahui pentingnya pengembangan hubungan kelompokyang positif serta
mengembangkan kesempatan dan dukungan bagi kerja sama kelompok yang tidak
sekedar mengembangkan ranah kognitif tetapi juga meningkatkan interaksi sebaya.
b.
Untuk
mengembangkan perasaan mampu (kompeten) ini,anak usia sekolah dasar perlu
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diakui oleh dasar budayanya sebagi
suatu yang penting terutama kecakapan membaca,menulis dan berhitung.
c.
Guru
dan orng tua perlu membantu anak menerima kata hatinya dan memperoleh kemampuan
mengendalikan diri
MODUL 2
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA
SEKOLAH DASAR
KB1 : KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK
USIA DI SD
A. Perkembangan kognitif anak sd
-
Wadsworth
(1996) kegiatan mental juga mengarah pada proses mengatur dan beradaptasi pada
lingkungan.
-
Dalam
teori Piaget , skema dikenal sebagai suatu struktur kognitif dan mental diman
secara intelektual individu beradaptasi dan mengatur lingkuangnya.
-
Santrock,
2002 perkembangan anak terbagi atas beberapa tahap dengan rentang usianya,
seperti :
1. Tahap
Sensori Motor ( lahir-2 tahun)
Pada
awal tahap sensorimotor gerak anak banyak didominasi oleh gerak atau pola
reflex.
Pada
akhir tahap ini, yaitu 2 tahun pola sensorimotor anak sudah lebih rumit dan
memungkinkan anak mulai mengunakan symbol.
·
Pada
tahap sensori motor terbagi 6 subtahapan
yg setiap tahapnya menunjukkan adanya perubahan kualitatif dalam organisasi
sensorimotor.
1.
Subtahapan
reflex sederhana, menunjukkan bahwa skema yang ada berupa releks, skema yang
ada semakin lama akan kuat, bayi yg baru lahir akan hinga usia 1 bulan akan
menghisap botol susu jika botol berada dimulutnya.
2.
Antara
1-4 bln, reflek anak akan berkembang kea rah skema adaptif dimana sudah
terkoordinasi, pada tahp ini anak akan melatih reflex menghisap meskipun tanpa
botol susu pada tahap ini ditandai dengan primary
circular reactions dimaan skema didasari pd kesempatan anak untuk
menghsilkan kembali suatu keadaan yg menyenangkan.
3.
Secondary
circular reactions usia 4-8 bln, anak menjadi lebih berorientasi pada objek
/focus pada sekitarnya
Anak
meniru beberapa reaksi sederhan seperti mengerakkan mainan, isyarat fisik
4.
Coordination
of secondary reactions usia 8-12 bln menunjukkan bahwa pada subtahapan ini
terjadi beberapa perubahan yg melibatkan koordinasi skema, anak mmelihat suatu
objek dan menggengamnya secara simultan
5.
Tertiary
circular reactions, novelty & curiosity usia 12-18 th
Anak
menjadi tergugah karena adanya berbagai objek atau merupaka skema dimana anak
mencari berbagai kemungkinan dari suatu objek.
Tahap
sensori motor adalah internalisai dari skema, fungsi mental anak berubah
menjadi simbolis dan anak mengembangkakn kemampuan untk menggunkaan symbol
pararagrf.
2. Tahap
praoprasional (2-7 tahun)
Perkembangan
kognitif diusia ini ditandai dng perkembnagan bahasa yg sistematis. Anak sudah
mampu menitukan perilku yang dilihatnya
Tahap
ini terdiri dari 2 suntahapan yaitu :
a.
Fungsi
simbolik (2-4 th) anak mencapai kemampuan untuk merepresentasikan secara mental
objek yg sesungguhnya tidak ada. Coretan anak dikertas menunjukkan gambar
otng,awan,mobil contoh simbolik diusia ini adalah bahasa
Dalam
berpikir praoperasional masih egosentis
Artinnya
masih berdasarkan sudut pandangnya saja tidak bias berdasarkan sudut pandang
ornag lain.
b.
Pemikiran
intuitif (4-7 thn)
Anak
mulai mengunakan penalaran primitifnya dan ingin mengetahui jawaban dari semua
pernyataan
3. Tahap
operasioanal Konkret ( 7-11 th)
Pada
tahap ini anak sudah tidak berpikir egosrntris lagi, anak sudah bias
memperhatikan lebih dari satu dimensi
4. Tahap
Formal Opersional (> 11 th)
Pemikiranpada
tahap ini lebih abstrak. Anak sudah memasuki remaja awal
Berfikir
formal operasional mempunyai 2 sifat penting yaitu :
a.
Deduktif-hipotesis
Dlm
menyelesiakanmaslah anak kan berpikir duli secara teoritis kemudia
mmenganalisis masalahnya melalui penyelesaian hipotesis yg ada
b.
Berpikir
kombinatoris
Anak
yang berpikir formal operasioanl terlebih dahulu akan membuat berbagai
kombinasi /alteranatif yg memungkinkan penyelesaian masalhnya.
KB 2 : BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK
USIA SD
A. PENGERTIAN BAKAT
-
Utami
munandar (1987) bahwa bakat dapat
diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih
perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
-
Sarwono
(1986) bahwa bakat adalah kondisi didalam diri seseorang yang
memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapn, pengetahuan dan
ktrampilan khusus.
-
maka
dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang
yang perlu dilatih dan dikembangkan karena tanpa latihan dan pengembangna maka
bakat yang da dalam diri seseorang tidk akan terwujud.
B.
BAKAT SEBAGAI POTENSI
YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
-
Menurut
Utami Munandar (1987) ada beberapa factor yang menentukan sejauh mana bakat
anak dapat terwujud .faktor tersebut adalah :
1.
Factor dalam diri anak
Factor
ini berkaitan dengan keadaan fisik dan psikis anak.
2.
Factor keadaan
lingkungan anak
C.
PENGERTIAN KREATIVITAS
-
Kreativitas
merupakankemampuan untuk membuat kombinasi baru,berdasarkan data, informasi dan
usur-unsur yang ada.
D.
HUBUNGAN KREATIVITAS
DENGAN KECERDASAN
E.
BELAJAR DAN BERPIKIR
KREATIF
1.
Menciptakan
lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif
a.
Memberikan
pemanasan
b.
Pengaturan
fisik atau ruang kelas
c.
Kesibukan
didalam kelas
d.
Guru
sebagai fasilitator
2.
Mengajukan
dan mengundang pertanyaan
3.
Memadukan
perkembangan kognitif (berpikir) dan Afektif (sikap dan perasaan)
a.
Cirri
kemampuan berpikir kreatif
·
Ketrampilan
berpikir lancar
·
Ketram
berpikir luwes
·
Ketram
berpikr orisinal ( mampu memikirkan masalah yg tidak terpikirkan orang lain
dengan cara pendekatan/pemikiran melalui pemerkaya yayasan)
·
Ketramp
memerinci
·
Ketram
menilai
b.
Cirri
afektif
·
Rasa
ingi tahu
·
Bersifat
imaginative ( membayangkan hal yg belm terjadi)
·
Merasa
tertantang oleh kemajemukan ( senang menjajaki cara mpenyelesaian yg lebih
rumit)
·
Sifat
berani mengambil resiko
·
Sifat
menghargai
c.
Menggabungkan
pemikiran divergen dan pemikiran konvergen
Pemikiran
konvergen yang menuntutsiswa mencari jawaban tunggal yg paling tepat
berdasarkan informasi yg diberikan.
d.
Menggabungan
proses berpikir dengan proses afektif
F.
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH DAN SUMBER-SUMBER KREATIVITAS YANG PERLU DIKEMBANGKAN
-
Arasteh
(dalam Hurlock, 1978) mengemukakan adanya masa-masa kritis dalam perkembangan
kreativitas. Hal ini perlu diketahui karena dapat menghalangi perkembnngan
kreativitas anak. Masa-masa kritis tersebut adalah usia 5 sampai 6 tahun, 8 sampai 10 th, 13-15 th, 17-19 th.
1.
Usia
5 sampai 6 tahun
Sebelum
anak siap masuk sekolah, anak diajarkan untuk menerima apa yg ditetapkan oleh
took otoriter,mematuhi aturan dan keputusan orang dewasa dilingkungan rumahnya.
2.
Usia 8 sampai 10 tahun
Masa
ini merupakan masa dimana ada kebutuhan untuk dapat diterima sebagai anggota
dalam kelompok teman sebayanya. Agar bias
-
Sumber-sumber
kreativitas yang perlu dikembangkan :
Dalam bukunya child development, Berk (2003)
mengemukakan beberapa komponen dari kreativitas dan bagaimna cara orang tua
maupun guru untuk memperkuat peran komponen-komponen tersebut dalam diri
seseorang anak :
1.
Sumber
kognitif
2.
Sumber
kepribadian
Karakteristik
kepribadian sebagai berikut ;
a.
Gaya
inovatif dari berpikir
Orang2
yg kreatif tdk hanya memiliki kapasitas untuk memandang sesuatu dalam cara baru
tetapi juga dalam mengolahnya. Dalam menemukan maslah secara inovatif, mereka
cenderung memilih aktivitas yang terlalu terstruktur. Sternberg dan Grigorenko,
1993 (dalam Berk, 2003)
b.
Sikap
toleran pada ketekunan dan sesuatu yang jamak
Tujuan
kreativitas adalah memungkinkan timbulnya situasi yg tidak pasti, khususnya
jika maslah tidak cocok satu sama lain.
c.
Kemauan
untuk mengambil risiko
Kreativitas
memungkinkan seseorang menghadapi situasi yang pentuh tantangan. Mendorong
untuk berpikir pada situasi yang penuh tantangan dapat meningkatkan proses
berpikir divergen.
d.
Berani
terhadap pendapat
Karena
ide2nya yg orisinal tidak menutup kemungkinan untuk ditantang oleh orang lain,
khususnya guru merasa ragu dengan pendapatnya.
3.
Sumber
Motivasi
Motivasi
untuk kreativitas lebih menitikberatkan pada tugas dari pada tujuan. Oleh karena
ini menunjukkan pada keinginan untuk berhasil pada tingkat yang lebih tinggi,
tetap memusatkan perhatian pada masalah.
4.
Sumber
lingkungan
Linkungan
dapat menciptakan kondisi fisik maupun social yg membantu seseorang untuk
menghasilkan dan mengmbngkan ide2 baru.
KB 3 : PERAN KECERDASAN
INTELEKTUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA ANAK SD
A. KECERDASAN INTELEKTUAL
-
Piaget
(dalam Shaffer, 1996) menjelaskan inteligensi sebagai dasar fungsi kehidupan
yang membantu seseorang/organism untuk beradaptasi dengan lingkunganya.
-
Piaget
jg menambahkan inteligensi sebagai suatu bentu equilibrium yg menunjukkanadanya
kecenderungan struktur kognitif
-
Utami
munandar (1986) mengemukakan bahwa kecerdasan inteltual dapat dirumuskan
sebagai kemampuan untuk:
1.
Berpikir
abstrak
2.
Menagkap
hubunga2 dan untuk belajar
3.
Menyesuaikan
diri terhadap situasi2 baru
1. Konsep
IQ
Didunia
psikologi, inteligensi seseorang biasanya dinyatakan dalam suatu skor yang
dikenal dengan koefisien inteligensi atau IQ (Intelligence quotieth) .
Pengolongan
inteligensi dari Wechsler :
IQ
|
Klasifikasi
|
% dalam populasi
|
130 – ke atas
|
Sang superior
|
2.2
|
120 - 129
|
Superior
|
6.7
|
110 – 119
|
Di atas rata-rata
|
16.1
|
90 – 109
|
Rata-rata
|
50.0
|
80 – 89
|
Dibawah rata-rata
|
16.1
|
70 - 79
|
Perbatasan
|
6.7
|
Dibawah 70
|
Cacat mental
|
2.2
|
2. Struktur
intelektual dari Guilford
Guilford
(dalam Cohen,1999) menemukakan suatu model struktur intelektual yg dapat
digambarkan sebagai suatu kebus yg terdiri dari 3 dimesi inteltual. Model
struktur ini menggambarkan keragaman kemampuan intelektual manusia yang
sekaligus dapat mengklasifikasikan dan menjelaskan seluruh aktivitas mental
manusia.
Aktivitas
mental dapat diklasifisikan sebagai berikut ;
a.
Operasi intelektual
menunjukkan macam proses pemikiran yang berlangsung. Operasi inteltual meliputi
kognisi,ingatan,berpikir divergen, berpikir konvergen dan evaluasi.
b.
Isi intelektual
menunjukkan macam materi yang digunakan. Termasuk didalamnya adalah
figural,simbolik,semantic dan perilaku.
c. Produk
menunjukkan
hasil dari operasi (proses) tertentu yg diterapkan pada isi tertentu. Termasuk
didalamya unit,kelas,hubungan,system, tranformasi, implikasi.
B. KECERDASAN
EMOSIONAL
1.
Pengertian
kecerdasan Emosional.
a.
Istilah
kecerdasan emosi pasa awalnya dikemukakan ole peter salovery dan johan meyer,
kemudian dipopulerkan oleh davidGolemen
b.
Hedlund
dan Sternbergh (2000) merangkum pengertian kecerdasan emosional yang diungkap
sebagai “ kemampuan seseorang untuk dapat memtivasi diri
sendiri dan tekun dalam menghadapi frustasi. Mengontrol dorngan2 impulsif
(dorongan yang timbul berdasarkan suasana hati) danmampu menunda pemuasanya,
mengatur suasan hati sehingga tidak mempengaruhi kemampuan berpikir,
berempati.”
c.
Golemen
(1995) dalam bukunya working with emotional intelligence sebagai
kapasitas untuk mengenal perasaan kita sendiri
dan ornag lain, untuk memotivasi diri kita dan untuk mengatur emosi dalam diri
kita dalam hubungan kita dengan orang lain.
5
norma dari kecerdasan emosional, sebagaimana yang dirngkas oleh Salovey
berdasarkan pandangan inteligensi pribadi dari Gardner :
a.
Pengenalan
emosi diri
Menunjukkan
kesadaran diri /pengenalan terhadap perasaan yang dialami sehingga mampu
mengendalikan kehidpanya
b.
Mengendalikan
emosi
Menunjukkan
bagaiman kemampuan menegndalikan emosi yang terlalu mendalam yang dapat
mengganggu stabilitas kehidupan seseornag agar dapat mencapai keseimbangan.
c.
Memotivasi
diri sendiri
d.
Mengenali
emosi orang lain
e.
Mengendalikan
hubungan dengan orang lain
Yaitu
kemampuan untuk menjaga hubungan dengan suasana maupun mengenali emosi setiap
orang serta mengendalikannya.
Golemen menyebutkan bahwa pengendalian emosi
dapat dilatih dan dikembangkan
2.
Konsep EQ yang berbeda
dari IQ
d.
Salovey dan Mayer (dalam
Saphiro,1997) menyebutkan EQ ( emotional
quotient) sebagai persamaan dari kecerdasan emosional namun hal ini tidak
berarti EQ diukur oleh suatu alat ukur sebagaiman halnya IQ,
e.
Goleman dan Saphiro
mengemukakan bahwa sesungguhnya EQ tidak berlawanan dengan IQ atau kecerdasan
kognitif
f.
Saphiro
menyatakan perbedaan penting antara IQ dan EQ adalah peran factor bawaan pada
EQ tidak terlalu menonjol
C.
PERAN ORANG TUA DAN
GURU DALAM MENGEMBANGKAN IQ DAN EQ
1.
Menyadari
Emosi Anak
2.
Mengakui
emosi sebagai peluang untuk kedekatan dan mendidik
3.
Mendengarkan
dengan Empati dan meneguhkan perasaan anak
4.
Menolong
anak member nama Emosi dengan kata-kata
5.
Menentukan
batas2 sambil membantu anak memecahkan masalah
Tahapa2
berikut ;
a.
Hindari
kritik
b.
Gunakan
pujiam lebih banyak
c.
Pahamilah
apa yang dirasakan anak
d.
Jangan
mencoban memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
D.
PERAN IQ DAN EQ DALAM
KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
-
Pada
dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak yang mempengaruhi reaksi
seketika utuk mengatasi masalah.
1.
Memotivasi
belajar yang berasal ari dalam diri
2.
Pandai
3.
Memiliki
minat
4.
Konsentrasi
5.
Mampu
membaur diri di lingkungan
E.
CIRI-CIRI SISWA DENGAN
KECERDASAN EKSTREM
-
Menurut
Wechsler. Yang imaksud dengan siswa kecerdasan ekstrem adalh siswa yang
memiliki tingkat kecerdasan kurang/rendah, yang biasa dikenal dengan
keterbelakangan mental dan siswa yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, yang
dikenal dengan berbakat secara intelektual/keberbakatan.
-
Ciri-ciri
siswa kecerdasan ektrem antara lian ;
1.
Keterbelakangan
mental
Menurut
Hallahan dan Kauffman (2000) mengemukakan keterbelangan mental sebagi adanya
keterbatasan dalam funsi yang mencangkup fungsi intelektual yang dibawa rata2
diman berkaitandengan keterbatasan pada 2/lebih dar keteampilan adaptif seperti
komunikasi, merawat diri sendiri, ketram social, kesehatan dan keamanan, fungsi
akademis waktu luang.
Klasifikasi
|
Rentangan IQ
|
Ringan
|
52-67
|
Menengah
|
36-51
|
Berat
|
20-35
|
Parah
|
Di bawah 20
|
2.
Ciri-ciri
anak keterbelakangan mental
a.
Keterbelakan
mental ringan sering disebut sebagai mampu didik.
Mereka
tidak memperlihatkan kelianan fisik yg mencolok walupun perkembngan fisiknya
sedikit agak lambat daripada rata2 anakk seusia mereka.
b.
Keterbelakangan
mental menegah biasanya disebut dengan mampu latih
Dimana
mereka dapat dilatih untuk beberapa ketrampilan tertentu, perkembanganya lambat
setara dengan anak prasekolah dan tidak dapat menguasai ketrampilan akademik.
c.
Keterbelakangan
mental berat
Mereka
memperlihatkan banyak masalah
d.
Keterbelakangan
metal parah.
Memilik
masalah ynag serius, baik menyangkut kondisi fisik, inteligensia serta program
pendidikan yg tepat bg merka
3.
Anak
berbakat
a.
UU
no. 2 thn 1989 disebutkan sebagai anak-anak dengan kemampuan dasar kecerdasan
luar biasa/disingkat sebagai anak berbakat
b.
Di
indo konsep keberbakatan banyak mengacu pada apa yang telah dikemukankan ole united states office of education(usoe,
1972) dan Renzulli (1978) menurut
USOE anak berbakat adalah berikut ini “ ,ereka yang identifikasikan oleh orang2
profesional bahwa mereka memiliki kemampuan2 yang menonjol, dapat memberikan
prestasi yang tinggi…”
c.
Renzulli
menyebutkan bahwa keberbakatan merupakan interaksi dari 3
cluster, yaitu inteligensia, kreativitas dan tanggung jawab pada tugas
4.
Indicator
anak berbakat
a.
Kemampuan
motorik yang lebih awal seperti kemampuan untuk berjalan,memanjat
b.
Kemampuan
untuk berbicara dengan kalimat yang lengkap, kosakata yang banyak, day aingat
yang baik dan menunjukkan keinginan ynag kuat untuk belajar dan hasrat yang
besar terhadap buku maupun gambar
c.
Perbandingan
perkembangan antara anak satu dengan lainya, dimana anak berbakat cenderunga
menyukai permainan yang merangsang day akhayalnya.
d.
Day
aingat yang baik, kemampuan coba-salah dan mampu bersibuk diri dalam waktu
cukup lama.
5.
Asal-usul
keberbakatan
Faktor
biologis yang belum bersifat genetic yang memiliki andil dalam iteligensia
adalah factor gizi dan neurologis
6.
Ciri-cir
anak berbakat
d.
Kelancaran
berbahasa
e.
Rasa
ingin tahu bersifat pengetahuan
f.
Kemampuan
berpikir kritis
g.
Kem
bekerja mandiri
h.
Ulet
MODUL 3
PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL
PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
KB1 : PERKEMBANAN
MORAL PADA ANAK USIA SD
A. PENGERTIAN
PERILAKU MORAL
Perilaku moral berarti perilaku
yang menyesuaikan dengan kode moral dari kelompok sosialnya.
Moral berasal dari bahasa latin :
mores berarti tata karma atau kebiasaan
Perilaku moral dikendalikan oleh
konsep moral,yakni aturan2 dlm bertingkah laku dimana angota masyarakat
berperilaku immoral adalah perilaku
yang gagal menyesuaikan pada harapan social.
Unmoral adalah perilaku yang
tidak menghiraukan harapan dari kelompok sosialnya.
B. CARA
MEMPELAJARI MORAL
-
Piaget
da kolhlberg mengemukakan tahap2
perkembangan moral menurut piaget, antara usia 5 dan 12 th, konsep anak
mengenai keadilan sudah tumbeh
-
Hurlock
(1978) mengemukakan bahwa dalam perkembangan moral ada 4 elemen yang harus
diketahui, yaitu sebagai berikut :
1.
Peran
hokum, kebiasaan/tata karma dan aturan dalam perkembangan moral
Elemen
pertana yang peting dalam bljr menjdi idividu yang bermoral adalah belajar apa
yg diharapkan kelompoknya.
2.
Peran
kata hati dan perkembangan moral
Kata
hati merupakan control internal (dalam diri) terhadap tingkah laku seseorang
Kata
hati merupakan sesuatu yg kompleks bagi anak2, oleh karena itu pada awalnya
tingkah laku mereka lebih banyak dikotrol oleh lingkungan
3.
Peran
rasa bersalah dan malu dalam perkembangan moral
Dalam
perilaku moral, rasa bersalah perlu ada
Ausubel
(dalam Hurlock,1978) mengemukakan bahwa rasa bersalah merupakan mekanisme
psikologis yg penting, dimana perilaku seseorang menjadi sesuai dengan
kebudayaanya
4.
Peran
interaksi social dalam perkembangan moral
Interaksi
social memegang peran penting dalam perkembangan moral anak karena dapat
memberikan dasar2 dari tingkah laku yg diterima masyarakat, memberikan motivasi
melalui apa yg diterima dan tdk diterima kelompok
Interaksi
social pertama yang dialami anak adalah melalui kehidupan di lingkungan
keluarganya.
Melalu
interaksi social anak tidak hanya belajar mengenai kode2 moral tetapi mereka
juga berkesempatan untuk belajar mengevaluasi tingkah laku mereka.
C.
PENGERTIAN DISIPLIN
-
Tujuan
Disiplin adalah membentuk perilaku yg sesuai dgn kelompok sosialnya
-
Konsep
yang memandang disiplin sebagai konsep negatife berarti = hukuman
-
Konsep
yang memandang disiplin sebagai konsep positif
berarti = adanya pendidikan,bimbingan menetapkan disiplin diri dan
control social
D.
PENTINGNYA DISIPLIN
BAGI ANAK
-
Disiplin
akan menambah kebahagiaan, penyesuaian social dan pribadi mereka,
-
Beberapa
kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah berikut ini :
1.
Disiplin
membuat anak2 mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh/tdk boleh
dilakukan
2.
Anak
belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengpa pola prilku lain tdk
diterima
3.
Melalui
disiplin anak2 dibantu untuk hidup sesuai dngn norma2 sosial.
4.
Anak2
pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari
perilakunya.
-
Hal2
yg penting dari disiplin untuk anak usia SD ( Hurlock) sebagai berikut :
1.
Alat
untuk membentuk moral
Pengajran
baik/buruk perlu ditekankan pada alas an mengapa beberapa pola tingkah laku
diterima sementara yang lain tidak, dan penjelsan langsng perlu utk membantu
anak memiliki konsep yang lebih luas.
2.
Penghargaan
Penghargaan
memiliki nilai pend yg kuat bg anak jk anak bertingkah laku benar dan dpt
memotivasi anak untk menggulang kmbli tungkah laku yg diharapkan.
3.
Hukuman
Hukuman
harus dapat memtivasi anak agar taat pada harapan social dikemudaian hari
4.
Konsistensi
Dalam
menerapkan disiplin hendaknya disesuaikan dengan perkembangan anak.
E.
PEMBERIAN HUKUMAN DAN
PENGHARGAAN
-
Fungsi
hukuman antara lain ;
1.
Membatasi
anak agar tingkah laku yang tdk diinginkan tidak diulangi
2.
Mendidik
3.
Motivasi,
menghindari terjadinya tingkah lakusosial yg tidak diinginkan.
-
Bentuk
hukuman :
1.
Berbentuk
hukuman fisik misalnya : pukulan
-
Pemberian
penghargaan yaitu memotivasi anak untu mengulangi perilak yg baik yang dpt
diterima oleh ligkuangannya.
-
Fungsi
pemberian penghargaan adalah
1.
Nilai
mendidik karena pemberian penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku anak dalah
yang sesuia dengan apa yg diharapkan oleh lingkuanganya
2.
Motivasi,
agar tingkah laku yg diterima diulang kembali
3.
Penguat,
untuk tingkah laku yg diterima secara soasial
-
Bentuk
Penghargaan berupa non verbal seperti senyuman,pelukan sedangkan bentuk verbal
seperti melalui ungkapan rasa puas / menghargai usaha anak
F.
ARTI AGAMA BAGI ANAK
USIA SEKOLAH
-
Perasaan
keagamaan mengerakkan hati seseorang agar ia lebih banyak melakukan perbuatan
yang baik oleh kerena itu perlu memperkenalkan agama sejak dini pada anak2
KB 2 : PENYESUAIAN DIRI DAN
PENERIMA SOSIAL
A. MAKNA
PERKEMBANGAN SOSIAL BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR
-
Perkembangan
social mempunyai arti kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan2
kelompok sosialnya
-
3
proses sosialisasi antara lain ;
1.
Belajar
untuk bertingkah laku sesuai dengan cara/norma yg berlaku
Setiapkelompok
social memiliki dasar mengenai tingkah laku yg perlu dimiliki anggotanya
2.
Bermain
sesuai dengan peran social yang diharapkan
Anak
pun belajar mempunyai peran dan memahami peran2 yg ada di lingkngan sekitarnya, diharapkan ada peran social yg
diharapkan baik untuk orang tua dan anak maupun guru dan siswa.
3.
Mengembangkan
sikap2 sosial
a.
Untuk
bersosialisasi anak harus berlatih menyukai orang lain dan aktivitas social
b.
Hal2
yng penting dari proses sosialisasi adalah bagaimana seseorang anak belajar
bersosialisasi dan dapat bergaul, sangat tergantung dari beberapa factor
berikut :
a.
Kesempatan
untuk bersosialisasi merupakan hal yg penting karena anak tidak dapat belajar
untuk hidup secara social dengan orng lain jika anak meluangkan sebagaian besar
waktunya untuk kegiatannya sendiri.
b.
Anak
perlu mengomunikasikan hal2 yg tidak dipahami dan diminati oleh ornglain
c.
Anak
hanya akan belajar untuk bersosialisasi jika termotivasi untuk melakukanyya
d.
Bagaiman
metode efektif yg digunakan untuk belajar bersosialisasi.
c.
Hurlock
(1978) mengemukakanbeberapa karakteristik kelompok sebaya pada masa usia sd
yaitu berikut ini :
a.
Kelompk
sebaya dapat dekenal dari namanya, misalnya dari dari nama jalan/tempat tinggal
b.
Untuk
menjaga kerahasian kelompok, acap kali menggunakan kode2 rahasia dlm
berkomunikasi
c.
Kadang
kala untuk menerima anggot abaru diadakan semacam upacar
d.
Kelompk
sebaya sering bertemu ditempat2 tertentu
e.
Kegitan
kelompok sebaya biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan.
d.
Strmmen
dkk (1983) bahwa dalam dunia kelompok sebaya memiliki kebiasaan,aktivitas dank ode social tersendiri,
dimana anak dapat belajar dengan anak2 lainya
B.
POLA-POLA TINGKAH LAKU
YANG DAPAT DIPELAJARI DARI ANGGOTA KELOMPOK SEBAYA
1.
Hal2
yang diterima maupun tidak diterima secara social
2.
Terlalu
peka/sensitive
Terlalu
peka atau sensitive menunjukkan pada kecenderungan untuk mudah merasa sakit
hati dan cenderung mengartikan apa yang dikatakan/dilakukan orng lain sebagai
permusuhan.
3.
Mudah
terpengaruh
4.
Kompetetisi
(persaingan)
5.
Hubungan
yang baik
6.
Tanggung
jawab
7.
Kesadaran
social
Kesadaran
social merupakan kemampuan untuk memahami arti dari situai social
8.
Diskriminasi
social
Adalah
kecenderungan untuk membuat perbedaan antara individu berdasarkan suatu tanda2
tertentu
KB 3 : PERKEBANGAN PERAN GENDER
PADA ANAK USIA SD
A. PENGETIAN
GENDER
-
Gender
menunjukkan dimensi social dari menjadi laki-laki atau perempuan.
-
Dua
aspek dar gender yg perlu diketahui adalah identitas gender dan peran gender
-
Identitas
gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan dimana hal ini
kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia 3th
-
Peran
gender berisi harapan2 yg menunjukkan bagaiman laki-laki /perempuan harus
berpikir, bertingkah laku dan merasakan
-
Stereotype
gender artinya sebagi seperangkat keyakina (beliefs) tentang karakteristik yang
sesuai menjadi perempuan dan laki2
-
Berk
(2000) mengatakan keluarga,orang tua,guru,mata pelajaran ataupun teman sebaya.
-
Santrock
(1992)
1.
Pengaruh
orang tua
2.
Pengaruh
kelompok sebaya
Kelompok
cenderung mencela anak yang terlibat dalam permainan yang tidak sesuai dengan
jenis kelminnya
3.
Pengaruh
sekolah dan guru
4.
Pengaruh
media masa
B.
PERAN GENDER DI USIA
SEKOLAH
Pada usia sekolah, anak laki-laki
mempunyai identitas peran masculine, sedangkan anak perempuan lebih Androgyny (
yaitu adanya cirri-ciri masculine da feminine pada individu yang sama)
C.
MENGEMBANGKAN
STEREOTYPE NOBGENDER PADA ANAK
Untuk mengurangi stereotype gender pada anak2 perlu
dilakukan beberapa cara oleh orang tua dan guru
MODUL
4
KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH DASAR
KB1 : GIZI DAN PERMASALAHANYA
PADA ANAK USIA SD
A.
PERKEMBANGAN
FISIK PADA ANAK SD
-
Perkembangan
fisik dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
-
Santrock
(2002) mengatakan bahwa pada masa usia SD pertumbuhan fisik cenderung
lambat,tidak seperti pada masa2 bayi da masa kanak2 bahkan pada masa remaja.
-
Lefrancois
(1986) dalam bukunya “ of Children”
mengemukakan bahwa menjelang usia 6 sampai 12 th,anak menjadi lebih tinggi da
berat.
-
Kecenderngan
lain yang terjadu penurunan dalam perkembanganjaringan lemak bersamaan dengan
betambahnya peerkembangan jaringan tulang da otot
1.
Perkembangan
motorik
Perkembangan
motorik anak usia SD menunjukkan lebih lentur dan lebih terkoordinasi
Menurut
Cratty (dlm lefrancois,1986) anak perempuan kadangkala lebih unggul dalam
tugas2 motorik yang bersifat ritmis seperti dalam meanri/lompat tali.
Santrock
(2002) bahwa sebetulnya mereka akan menjadi mudah lelah jika terlalu lam aduduk
diam. Pergerakan fisik amat penting bagi mereka untuk menyempurnakan
pertumbuhan dan perkembangan ketrampilan motoriknya.
2.
Factor
yang berpengaruh pada perkembnagan fisik
a.
Bawaan
atau genetic
Untuk
meneliti pengaruh factor bawaan/genetic pada perkembnagan fisik seseorang
banyak dilakukan penelitian terhadap anak kembar identik(satu telur) yang dibandingkan dengan anak kembar
fraternal(lain telur)
b.
Gizi
atau nutrisi
Berk
(2003) mengemukana beberap ahal sebagai berikut ;
1)
Kaitan
usia dan kebutuhan gizi
2)
Gizi
pada anak SD dan remaja
3)
Malnutrisi
(kekurangan gizi)
4)
Obesitas
(kegemukan)
5)
Penyakit
a)
Penyakit
infeksi dan malnutrisi
b)
Imunisasi
c)
Kehidupan
emosional
(1)
Kegagaglan
nonorganic untuk berkembang
(2)
Deprives
drarfism
Menunjukkan
bahwa adanya ganguan dalam pertumbuhan pada anak usia 2-15 th
KB 2 : KESEHATAN DAN PRESTASI
BELAJAR
A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN
KESEHATAN
-
Hurlock,1986
mengemukakan anak semcam inti tidak hanya sadar akan kesehatan, tetapi juga
menyadari kesempatan yang diberikan orang tua untk memperhatikan kesehatan
mereka
-
Laycocok
dan Caylor (dalam Vasta dkk, 1992) menjelaskan bahwa anak berbakat mungkin berasal
dari lingkungan, dimanan semua anak tumbuh lebih besar karena mendapat gizi dan
perawatan kesehatan yang lebih baik.
B.
HUBUNGAN GIZI DENGAN
KEPRIBADIAN EMOSIONALITAS
-
Kekurangan
gizi dapat berakibat anak menjadi rewel atau mudah marah. Kegagalan nonorganic
dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah emosionalitas ynag serius
pada anak
-
Kelebihan
makan pun dapat memberikan efek psikologiis yg negative pada anak. Jika hal ini
tertangani akan mempengaruhi perkembangankepribadiannya.
-
Penelitian
Cravioto, dkk (dalam ichsan,1986) menyimpulkan bahwa kekurangan gizi pada usia
dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat inteigensia juga berhubungan
dengan perilaku penyesuaian diri anak.
C.
HUBUNGAN GIZI DAN
KECERDASAN
KB 3 : TEORI KEBUTUHAN DAN PENERAPANNYA
BAGI ANAK USIA SD
A.
TEORI KEBUTUHAN MASLOW
1. Kebutuhan jasmaniah
2. Rasa aman
3. Saling memiliki dan
mencintai
4. Untuk dihargai
5. Aktulisasi diri
Sukiat,1986
lenih jauhdikatakan bahwa manusia digerakkan oleh dua system kebutuha yaitu
kebutuhan dasar(basic need) yang merupakan kebutuhan fisiologis(makan,minum)
dan psikologis (rasa aman,cintadan penghargaan)
-
Dalam
lefrancois, 1986 mengemukakan anak diarkhan melalui kebutuhan untuk menjadikan
dirinya .mengaktulisasikan dirinya dap roses dari aktualisasi adalah positif
dan tertuju pada dirinya.
KB 4 :
PENGARUH SEKOLAH PADA KEPRIBADIAN
A.
HASRAT BERPRESTASI
-
(Atkinson &Raynor,
dalam Santrock, 2002) Individu yang memiliki
orientasi berprestasi memiliki harpan yang besar untuk berhasil dari pada yang
takut akan kegagalan
-
Huston stein &Higgens-Trenk (dalam
Santrock, 2002) menunjukkan bahwa untuk meningkatkan prestasi anak, orng tua
perlu menetapkan standar tertentu agar anak berprestasi, orang tua juga
merupakan model.
B.
MOTIVASI INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK
MODUL 5
PROSES BELAJAR ANAK SD
KB1 :PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK
BELAJAR
-
ANITA
E. Woolfolk (1993) sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalaman
tertentu.
Menurut dia, belajarterjadi
bilaman pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan, dan perilaku yg
relative permanen pada seseorang atau individu.
-
Abin
Syamsudidin ( 2000) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami
sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi.
-
Santrock
dan Yusen (1994) menegaskan definisi belajar ketika dia menyatakan “learning as a permanent changein behavior
that occurs though experience”. Belajar didefininsikan sebagai perubahan
tungkah laku yang relative permanen yg terjadi karena pengalaman.
-
Belajar
adalah aktivitas atau pengalaman ynag menghasilkan perubahan pengetahuan,
perilaku, da pribadi yang bersifat permanen . perubahan yg dimaksud memiliki
berbagai sifat atau dimensi, bias bersifat penambahan,
-
4
karakteristik perbuatan belajar, yaitu
1.
Intensional
Mengandung
arti bahwa perbuatan yang terjadi harus bertujuan, disengaja dan disadari,
bukan kebetulan. Sebagai contoh seorang anak tiba2 tingkahlakunya berubah,
berteriak2
2.
Positof
Artinya perubahan belajar menuju kea rah yang lebih
baik /lebih mantap sesuai dengan norma atau criteria tertentu yg diharapkan,
atau seseuai dengan norma yang disepakati bersam guru dan siswa, menurut
masyarakat, menurut kurikulum/kaidah ilmu pengetahuan tertentu.
Contoh seorang anak yg tadinya tergantng kepada
teman sebangkunya ketika ulangan dengan pendekatan bimbingan yang baik oleh
anda anak itu akan menjadi mandiri tegar dan percaya diri.
3. Benar2 hasil
pengalaman
Arti belajar tersebut harus benar2 merupakan hasil
dari pengalaman , dalam arti perubahan yang ditunjukkan /yang dicapai oleh anak
itu karena dia aktif melakukan sesuatu dalam berinteraksi dengan lingkunganya.
Misalnya seseorang anak dalam 2 bulan terakhir mengalami kemajuan yang pesat
dalam nilai ulangan berhitung, padahal kemampuannya sebelumnya dibawah rata2
kelasnya.
4. Bersifat efektif
Artinya perubahan ynag dicapai oleh anak itu
fungsional atau berguna untuk anak yg bersangkutan, baik untuk memecahkan
masalah pelajaran, maupun untuk memecahkan masalh sehari2 dan untuk
melanjutkkan sekolah tingkat selanjutnya.
-
Dalam
mengajar mengandung konotasi bahwa anak menjdai pasif, hanya menerima informasi
sepihak dari guru.
KB 2 : PRINSIP
–PRINSIP BELAJAR
-
Pada
dasarnya perubahan hasil belajar itu terwujud dalam bentuk perubahan
pengetahuan (knowledge). Penguasaan
peilaku ynag ditentukan (kognitif, afektif, psikomotor) dan perbaikan
kepribadian.
-
Prinsip2
belajar sebagai berikut :
1. Belajar dapat membantu
perkembangan optimal individu sebagai manusia utuh.
Prinsip ini menundakan bahwa belajar memungkinkan
anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara untuh,
menyangkut seluruh aspek intelektual ,sosail ,moral,spiritual dan emosional
jadi tidak bersifat pragmetaris.
2. Belajar sebagai proses
terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral
3. Aktivitas pembelajaran
yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati, aktif menggunakan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Siswa tidak hanya senang berada dilingkungan, tetapi
merasa tertantang untuk berkompetensi /bekerja sama melakukan berbagai kegiatan
yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
4. Belajar sebagai proses
terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual dan kometitif melainkan
juga dapat dilaksanakan secara kooperatif.
Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan
secara kooperatif namun tetap menetapkan
individu dalam posisi yg terhormat dalam suasana kebersamaan menyelesaikan
persoalan yg dihadapi.
5. Pembelajaran yang
diupayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara terus meneru.
6. Pembelajaran disekolah
harus member kesempatan kepada setiap anak utuk maju berkelanjutan sesuai
dengan potensi ynag dimiliki dan kecepatan belajar masing2
7. Belajar sebagai proses
yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan sekaligus dukungan system
kebijakan ynag kondusif.
8. Belajar sebagai proses
terpadu memuungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan secara terpadu.
Keterpaduan mata pelajaran dapat dilakukan antar komponen dalam satu ma
ta pelajaran /antar rumpun mat apelajaran
Belajr sebagai proses terpadu memungkinkan untuk
menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan keluarga.
KB 3 : FAKTOR2 YANG
MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR ANAK DI SEKOLAH
-
Abin
Syamsuddin makmun (1995) mengemukakan 3
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar sisw adi sekolah yaitu :
1. Factor input (masukan)
meliiputi :
a. Raw input atau masukan
dasar ynag menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik,
fisik dan psikis yang dimilikinya
b. Instrument input
(masukan instrumental) yang mencangkup gutu, kurikulum, materi da metode
,sarana dan fasilitas
c. Environmental input (
masukan lingkungan) yang mencangkup lingkungan fisik, geografis, social dan
lingkungan budaya
-
Menurut
Rochman Natawidjaja (1984) mengemukakan lima unsure yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa disekolah yaitu usur tujauan,pribadi siswa,bahan pelajaran,
perlakuan guru, dan fasilitas.
Penjelasan :
1. Factor anak
Anak harus diposisikan sebagai titik sentral dari
seluruh proses pembelajran disekolah.
2. Factor guru
Guru adalah factor kunci dalam kegiatan belajar anak
disekolah. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam keseluruhan program
pendidikan sekolah. Guru adalah manajer pembelajaran, dia harus menentapkan
tujuan pembelajran , membuat renca pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
secara efektif menguasai materi dan metode pembe;ajaran , mengevaluasi proses
dan hasil belajar, memotivasi dan membantu tiapanak untuk mencapai prestasi
belajar secara optimal sesuai dengan tingkat perkembnagan dan kesempatan yang
dimilik anak.
3. Factor tujuan
Tujuan adalah sesuatu ynag harus dicapai setelah
anak melakukan aktivita sbelajar, oleh sebab itu factor tujuan pembelajaran itu
merupakan tingkah laku yang diharapkan dicapai setelah anak melakukan proses
belajar
4. Factor bahan
pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah sesuatu yang harus disusun
dan disiapkan sedemikian rupa oleh guru agar muda diakses dan dipelajari oleh
semua anak.
5. Factor ekonomis dan
administrative
Meliputi aspek sarana runagan kelas, fasilitas dan
peralatan ynag diperlukan dalam pembelajaran disekolah termasuk berbagai sumber
pelajaran.
-
Interaksi
pembelajaran itu sendiri akan tampak pada tindakan nyata dalam pengajaran
(instruction), kepemimpinan (leadership), dan penelitian (evaluation
KB
4 : KESULITAN BELAJAR ANAK SD
A.
KRITERIA KETUNTASAN
BELAJAR
-
Belajar
tuntas (mastery learning) adalah suatu
konsep ynag digunakan sebagai criteria ketuntasan atau pengeuasaan materi
pelajaran
-
Konsep
ini bertitik tolak dari anggapan dasar (asumsi) bahwa setiap anak memiliki
kecakapn da nkecepatan belajar yang
berbeda2
-
Dalil
atau prinsip tersebut berlaku bilamana ;
1. Waktu yang disediakan
cukup untuk mempelajari lingkup suatu pokok bahasa tertentu
2. Usaha belajar yang
dilakukan oleh anak terarah pada tujuan pembelajaran
3. Kecakapan anak
setidaknya normal
4. Kualitas pengjaran
ynag diselenggarakan ole anda sebagai guru memadai
5. Siswa mendapatkan
manfaat dari proses belajarnya,
-
Ketuntasan
belajar atau penguasaan materi pembelajaran dapat dirumuskan sebagai fungsi
dari waktu ynag disediakan dengan waktu yang dibutuhkan oleh anak
B. KESULITAN
BELAJAR
1.
Pengertian
, kriterian dan gejala
a. Kesulitan merunjuk
pada suatu kondisi tertentu yna ditandai dengan adanya hambatan dalam mencapai
suatu tujuaan , kesulitan belajar dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu
kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan2 dalam
mencapai tujuan /hasil belajar ditetapkan.
b. Hambatan ini dapat
bersifat fisiologis, psikologis, sosiologis dan sebaginya
c. Menurut konsep mastery
learning , kegagalan belajar didefinisikan sebagai berikut :
a. Anak dinyatakan gagal
belajar jika dalam waktu tertentu ynag di tetapkan oleh guru tidak dapat
mencpai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam pembelajaran
tertentu
b. Anak dinyatakan gagal
belajar jika prestasi belajrny ajauh di bawah prestasiynag diperkirakanlebih
tinggi dari yang lainya.
c. Anak sd dinyatakan
gagal dalam belajrnya jika yang bersangkutan tidak dapat mencapai tugas2
perkembangan.
d. Anak dinyatakan gagal
dalam belajaranya jika yang bersangkutan tidak menguasai pengetahuan prasyarat
untu dapat mempelajari pengetahuan berikutnya.
d. Criteria atau patokan
ynag digunakan untuk menyatakan seseorang anak sd mengalami sesulitan belajar
/tidak meliputi 4 kriteria :
1. Tujuan pendidikan
/pembelajaran yang ditetapkan
2. Kedudukan anak didalam
kelompok /kelasnya
3. Perbandingan antara
potensi dan prestasi
4. Kepribadian
e. Berdasarkan criteria
yang diturunkan dari konsep mastery learning tersebut , Abin Syamsuddin (1992)
merangkum pendapat para ahli tentang gejala2 seseorang mengalami kesulitan
belajar yaitu:
a. Nilai hasil belajar
(nilai hasil ulangan,angka rapor)dibawah rata2 nilai kelas/kelompoknya
b. Nilai hasil belajar
tidak sesuai dengan nilai2 dikelas sebelumnya
c. Nilai hasil belajar
tidak sesuai dengan potensi yg dimilikinya
d. Labat dalam
mengerjakan tugas2 belajar dikelas
e. Menunjukkan sikap2 yg
kurang wajar seperti acuh tak acuh,menentang dan melawan guru,
berpura2,berdusta
f. Menunjukkan tingkah
laku berkelainan seperti membolos,terlambatmenggangu orang lain
g. Menunjukkan gejala
emosional yang kurang wajar seperti sering murung,pemarah,mudah tersinggung
2.
Latar belakang
penyebab
-
Menurut Abin
Syamsuddin(2002)
dari pendapat Loree(1990). Factor-faktor yang dapat melatarbelakangi kesulitan
belajar yang dialami oleh anak SD dapat dikelompokkan ke dalam 3 faktor, yaitu
:
1.
Factor
stimulus/disebut juga sebagai learning variables
Meliputi : variable dan subvariabel sebagai berikut
:
1)
Variable
metode,dalam arti apakah metode pembelajaran yg digunakan oleh guru
menimbulkan:
a. Kuatlemahnya motivasi
untuk belajar
b. Intensif tidaknya
arahan pengajaran
2)
Variable
tugas
a. Tersedia tidaknya
ruangan yang memadai
b. Cukup tidaknya
waktu,serta tepat tidaknya penggunaan waktu tersebut untuk belajar
c. Tersedia tidaknya
fasilitas belajar yang memadai
2. Factor organism, yaitu
anak itu sendiri sebagai individu yang utuh yang dapat meliputi :
1) Karakteristik pribadi
a. Usia
b. Tingkat kecerdasan
c. Bakat
d. Kesiapan dan
kematangan untuk belajar
2) Kondisi psikofisik
yang sedang dialami oleh anak pada saat belajar
1) Perhatian
2) Persepsi
3) Motivasi
4) Keadaan lapar
5) Stress
6) Kecemasan
7) kesiapsediaan
3.
Factor
respon / disebut response variables
1) Kognitif :
pengetahuan,pemahaman,konsep2/ketrampilan pemecahan masalah
2) Tujuan afektif sepeti
sikap2,nilai,minat dan apresiasi
3) Tujuan tindakan
(psikomotor : menulis,bicara,membaca,menggambar,olah raga
MODUL 6
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
HOLISTIK DAN
KONSTRUKTIVISME
A.
PENGERTIAN DAN FUNGSI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU
-
Teori
dapat diartikan sebagai seperangkat hipotesis (anggapan /pertanyaan sementara
yang perlu diuji kebenaranya) yg diorganisasikan secara koheren mengenai
sesuatu /serangkaian fenomena ynag terjadi di dalam lingkungan nyata.
-
Tugas
atau karakteristik suatu teori adalah :
a. Memberikan suatu
kerangka kerja konseptual mengenai sesuatu yang dapat dijadikan sebagai dasar
bagi suatu penelitian dan
b. Memberikan prinsip2
yang dapat diuji kecocokannya denga kondisi nyata.
-
Sarwono,
S.W (1987) menjelaskan beberapa fungsi teori yaitu fungsi deskripsi,
eksplanasi,prediksi penelitian dan pengembangan.
a.
Fungsi
deskripsi berarti suatu teori itu harus menggambarkan sesuatu yang terjadi
dalam lingkungan apa adanya tanpa dibaut2 jadi harus objektif.
b.
Fungsi
eksplanasi artinya suatu teori itu harus memberikan penjelasan tentang suatu
fenomena yang kompleks menjadi penjelasan yang rasional,sistematis dan mudah
dipahami
c.
Fungsi
prediksi adalah bahwa suatu teori itu harus dapat memprediksi,memperkirakan
/meramalkan terjadinya sesuatu atas dasar peristiwa sebelumnya.
d.
Fungsi
pengujian adalah bahwa suatu teori itu menguji fenomena terkini dan
pengemabangan teori yang baru.
-
Dantes
(1996) mengemukakan bahwa suatu pendekatan pembelajaran biasanya dibangun atas
dasar posisi pemahaman tertentu tentang apa hakikat,asumsi2 penerapannya.
Bagi anda pendekatan2 pembelajaran yang dipelajari
disini dapat dipandang sebagai alternative /pilihan jalan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang anda harapkan. Fungsi pendekatan pembelajaran adalah
memberiakan yang dianggap efektif dan member panduan yang dapat diuji
kecocokannya dengan kondisi nyata.
-
Mohammad
Surya (2004) mengemukakan fungsi pendekatan seperti berikut :
1. Memberikan garis2
rujukan untuk perencanaan pembelajaran
2. Menilai hasil2
pembelajaran yang telah dicapai
3. Mendiagnosis masalah2
belajar yang timbul
4. Menilai hasil
penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.
B. PENDEKATAN
PEMBELAJARAN HOLISTIK DAN KONSTRUKTIVISME
1. Pendekatan Holistik
/terpadu dalam pembelajaran,diilhami oleh psikologis Gestalt yang dipelopori
oleh Werheimer,Koffka dan Kohhler. Menurut merka objek/peristiwa tertentu akan
dipandang oleh individu sebagai suatu keselurihan yang terorganisasikan
-
Individu
akan member makna terhadap suatu objek/peristiwa,termasuk dala mpembelajaran
jika yang bersangkutan memiliki wawasan pengetahuan yang mendalam tentang
hubunan/keterkaitan anatr unsure dalam suatu keseluruhan ,demikian pula dalam
proses pembelajaran.
-
Aplikasi
pendekatan holistic mneurut Woolfolk, A,(1993) dalam pembelajaran disekolah
dasar adalah sebagai berikut :
1. Wawasan pengetahuan
yang mendalam (insight). Berdasarkan percobaanya, kohler menyatakan bahwa
wawasan memegang peranan penting dalam perilaku.
2. Pembelajaran yang
bermakna (meaningful learning),. Kebermaknaan unsur2 yang terkait dalam suatu
objek/peristiwa akan menjunjung suatu pembentukan insight proses pembelajaran.
3. Perilaku bertujuan
(pusposive behavior). Prinsip ini dikembngkan oleh Edward Tolman yang menyakini
bahwa pada hakikatnya perilaku itu terarah kkepada suatu tujuan.
4. Prinsip ruang hidup
(life space). Konsep ini dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam pendekatan medan
yang menyatakan bahwa perilaku individu mempunyai ketekaitan dengan lingkungan
atau medan dimana ia berada
5. Transfer dalam
pembelajaran.
Adalah pemindahan pola2 perilaku dari suatu pembelajaran
tertentu kepada situasi lain.
-
Untu
dapat menenpatkan keberadaan belajar sebagai proses terpadu, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan (Depdikbud, 1988)
1. Pembelajaran dapat
berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individual anak seutuhnya
2. Pembelajaran sebagai
aktivitas membelajarkan anak untuk memperoleh pengalaman menetapkan anak
sebagai pusat segala galanya dengan demikaian kebermaknaan pengalaman yang ada
sangat tergantung pada sejauh mana pengalaman itu diapresiasikan secara positif
oleh anak sebagai sebjek belajar.
3. Pembelajaran dalam hal
ini lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang memungkinkan
keterlibatan anak secara aktif dan intensif
4. Pembelajaran
menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana kebersamaan
didalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya.
5. Pembelajaran sebagai
proses terpadu harus mendorong dan memfasilitasi setiap anak untu terus menerus
belajar.
6. Pembelajaran sebagai
proses terpadu dapat berfungsi dan berperan secar afektif apabila dapat diciptakan
lingkungan belajar,tidak hanya menyangkut sarana fisik,melainkan juga suasana
belajar yang kondusif bagi pengembangan semua aspek individu.
7. Pembelajaran sebagai
proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi tidak harus secar
aterpisah,melainkan dilaksanakan secar aterpadu
8. Pembelajaran sebagai
proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan keluarga.
2. Pendekatan
pembelajaran Konstruktivisme
-
Para
penganut ini berpendapat bahwa pengetahuan itu dikonstruksi oleh kita yang
sedang belajar.
-
Paul
Suparno,1997 mengenukakan pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu
kenyataan ynag sedang dipelajari, tetapi merupakan konstruksi kognitif
seseornag terhadap objek,pengakaman maupun lingkungannya. Pengrtahuan bukanlah
sesuatu yang suda ada disana dan orang tinggal mengambilnya tetapi merupakan
suatu bentukan terus menerus dari seseorang ynag setiap kali mengadakan
reorganisasi karena munculnya pemahan yang baru.
-
Piaget
(conny, R.S, 1999) pada suatu waktu seseorang anak duudk dihalaman rumah dan
menghitung kerikil, anak itu meletakkan kerikilnya secara lurus dan
menghitungnya dari kanan ke kiri hingga mendapatkan jumlah sepuluh.
-
Menurut
von Glaserfeld. Pengetahuan bukanlah suat barangyang dapat dipindahkan dari
pikiran seseorang ynag mempunyai pengetahuan (guru) berpikiran orang yang belum
punya pengetahuan (anak)
a.
Beberapa
pengetahuan yang diperlukan untu melakukan proses pembentukan pengetahuan
sebagai berikut :
1. Kemampuan menginggat
da menggungkapkan kembali pengalaman
2. Kemampuan membandingkan
dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan
3. Kemampuan untuk lebih
menyukai suatu pengalaman yang satu daripada lain.
-
Bettencourt
menyebutkan beberapa hal yang membatasi proses konstruksi pengetahuan, yaitu :
1. Konstruksi yang lama
2. Domain pengalaman kita
3. Jaringan struktur
kognitif kita
-
Von
Glaserfeld membedakan 3 level pengetahuan dan kenyataan, yaitu :
1. Konstruktivisme
radikal
Mengabaikan hubungan antara pengetahuan kenyataan
sebagai criteria kebenaran.
2. Realisme hipotetik
3. Konstruktivisme yang
biasa
-
Dari
segi subjek yang membentuk pengetahuan dapat dibedakan menjadi :konstruktivisme
psikologis, personal, sosiokulturalisme, konstruktivisme sosiologis
-
Conny
R. S (1999) merumuskan sejumlah pemikiran yangmemungkinkan aktivitas belajar
anak SD lebih bermakna dengan menrapkan priinsip konstruktivisme. Pemikiran ini
terutama berkenaan dengan upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran.
-
Pandanga
Konstruktivisme menghendaki para guru untuk menerapkan pendekatan mengajar yang
berpusat pad anak . secara terperinci. Cara pembelajaran anak yang diharapkan
dideskripsikan sebagai berikut :
1. Kegiatan mengajar
tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik.
2. Untu membuat pelajaran
bermakna bagi anak2, topik2 yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada pengalaman2
anak yang relevan.
3. Metode mengajar yang
digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas langsung dan
bersifat bermaiin yang menyenangkan dan bukan ny asekadar membuat anak
mengikuti pelajaran yang alami dan bermakna
4. Dalam proses belajar ,
kesempatan anak untuk bermain da bekerja sama dengan ornag lain juga perlu
diprioritaskan.
5. Bahan2 pelajaran yang
diguankan hendaknya bahan2 yang konkret.
6. Dalam menilai hasi
belajar anak, para guru tidak hanya menekankan aspek
7. Ide diatas akhirnya
mengimplikasikan perlunya para guru menampilkan peran utama sebagai guru dalam
proses
KB 2 : PENDEKATAN
BELAJAR EXPERIENTAL LEARNING DAN MULTIPLE INTELLIGENCE
A.
PENDEKATAN BELAJAR
BERDSRKAN PENGALAMAN (EXPERIENTAL
LEARNING)
-
Keeton
and Tate (siti julaeha,2007) pendekatan ini mengacu pada prosws pembelajaran
dimana pembelajaran (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitas ynag
dipelajarinya
-
Kolb
(1984) mengemukakan bahwa belajar berdasarkan pengalaman menenkankan pada
hubungan yg harmonis anatar belajar,bekerja serta aktivita kehidupan dengan
penciptaan pengetahuan itu sendiri.
-
Proses
belajar merupakan siklus dari 4kegiatan yaitu :
1. Anak mengalami
pengalaman konkret
2. Anak melalkukan
observasi dan Reflesi terhadap pengalaman.
3. Anak membentuk konsep
abstrak dan generalisasi
4. Anak melakukan
eksperimentasi atau pengajuan konsep
dalam situasi baru.
B.
MULTIPLE INTELLIGENCE
1.
Konsep dasar ini
-
Howard
Gadner bukunya framers of mind. Ia memandang bahwa ruang lingkup potensi manusi
amelebihi skor IQ dan tidak terbatas hanya pada kemampuan manusia kedalam tujuh
kategori kecerdasan yang lebih komprehensif.
1) Kecerdasan bahasa
adalah kapasitas menggunkan kata2 secara efektif baik seca lisan maupun
tulisan.
2) Kecerdasan matematik
adalah kapasitas mengunakan angka secara efektif
3) Kecerdasan pemahanan
ruang
4) Kecerdasan kinest
MODUL
7
PENGEMBANGAN
DAN INOVASI PENDIDIKAN DISEKOLAH DASAR
KB 1 :
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK DI SD
A. PENGEMBANGAN HORIZONTAL
SD itu tercakup dalam 4t rumpun pendidikan, yaitu :
1.
Rumpun
sekolah Konvensional
Meliputi SD biasa, SD
kecil dan SD pamong.
a. SD Biasa
Adalah sekolah yang memiliki cirri-ciri :
1. Memiliki gedung
/tempat belajar rata2 sebanyak 6ruangan, 1 raungan guru, 1 perpustakaan,kamr
mandi/WC serata fasilitas pendidikan lainya.
SD tersebut umumnya diabangu dengan program impres
yang terdiri dari unit 1 dan 2 lengkap dengan perabotanya.
2. Kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum nasional yang ditetapkan oleh departemen pendidikan
3. Proses belajar
mengajar berlangsung setiap hari kerja, pagi /siang
Dalam 1 mingggu
terdapat 33 jam pelajaran bagi setiap tingkat kelas dan hari efektif sekolah
berjumlah 240 -245 dlm 1 thn, jumlah siswa per sekolah melebihi 300 orang.
b. SD Kecil
SD yang awalnya dikembangkan didaerah terpencil. SD
dikembangkan dengan cirri memiliki bangunan yang terdiri atas 2 /3 ruangan
dengan 2/3guru yang melayani 6 tingkat kelas. SD kecil ini melayani penduduk
yang berpindah2
c. SD pamong
Pamong merupakan singkatan dari pend anak oleh
masyarakat,orang tua dan guru. System pamong inin berusaha untuk menempatkan
anak didik sebagai subjek pendi,melibatkan anggota masyarakat dan orang tua
untuk berperan secara lebih aktif dalam pend dan mengubah peranan guru agar dapat
bekerja lebih efisien dan efektif.
Peran orang tua adalah mendorong anak untuk
belajar,peran orang tua adalah mendorong anak untuk belajar, peran guru/tutor
adalah melaksanakan proses belajar mengajar dan peran anak adalah belajar
dengan aktif.
Kegiatan belajar mengajarnya yang disesuaikan dengan
kondisi masing2 anak atau orang tuanya sehigga tidak mengganggu kegiatan orang
tua.
a.
System
SD Pamong menggunakan 10 prinsip berikut :
1) Pend itu pada dasarnya
merupakan proses belajar dalam diri anak
2) Belajar itu terjadi
dan dapatt berlangsung disembarang tempat, tidak hanya diruang kelas yang ada
di sekolah
3) Pend merupakan proses
sosialisasi bukan proses mencerdaskan dan menerampilkan siswa melainkan jg
membentuk anak menjadi manusia yg memiliki tanggungjwb terhadap kesejahteraan
bangsanya.
4) Kegiatan tutor
dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dikalangan siswa
5) Materi pelajaran juga
disesuaikan dengan kurikulum sd yang berlaku.
2. Rumpun SD Luar Biasa
Peserta didik yang memiliki kelainan fisik,mental
dan emosi dalam rentangan yang amat lebar, memerlukan program pendidikan
khusus.
a. SD Luar Biasa (SDLB)
Adalah sekolah setingkat dengan SD yang siswanya
terdiri atas anak2 penyandang cacat (anak luar biasa) degan berbagai macam
ketunaan
Pelaksanaan SDLB yang pertama dikembangkan melalui
program Inpres SD no. 4 tahun 1982 dan dilanjutkan sampai sekarang.
b. Sekolah luar biasa
(SLB)
Merupakan lembaga pend yang dipersiapkan untuk
menangani dan menberikan pelayanan pend kepada anak2 penyadang kelainan(ABK),
meliputi fisik,mental dan emosinal/social.
§ SLB Pembina Tingkat
Nasional
Adalah SLB yang melaksanakan latihan dan penyegaran
bagi tenaga kependidikan SLB, melaksanakan pengolahan dan pemecahan maslah
dibidang pembinaanya, serta melaksanakan pengembangan SLB, meliputi tingkat
persiapan dasar, menengah/lanjutan.
§ SLB Pembina Tingkat
Provinsi
Adalah sekolah yang menyelenggarakan penyegaran bagi
tenaga kepend serta menjadi percontohan penyelenggaraan SLB.
b.
Jenis
SLB ada 5 macam, yaitu sebagai berikut ;
a)
SLB
A adalah suatu lembaga pendidikan yang memberikan pend pelayanan pend secara
khusus bagai anak tunanetra
b)
SLB
B adalah untuk tunarungu
c)
SLB
C adalah untuk tuna grahita (terbelakang mental)
d)
SLB
D adalah untuk tunadaksa ( yaitu anak yang mengalami kelianan otot,tulang,sendi
dan persyarafan)
e)
SLB
E adalah anak tunalaras yaitu anak yang mengalami hambatan/kesulitan
penyesuaian diri terhadap lingkungan social dan bertingkah laku kurang wajar
/menyimpang dari norma2 yang berlaku
c. SD terpadu
Model pend bagi peserta didik ini terintegrasi dalam
sekolah2 biasa dan tidak perlu secara eksklusif dalam sekolah khusu.
Adapun yang menjadi perbedaan kegiatan itu, antara
lain :
1. Adanya usaha
pengintegrasian/pembauran bebrapa anak berkelaianan pada kelas SD biasa
2. Adanya guru pembimbing
khusus yang mendampingi /membantu guru kelas demi kelancaran proses
belajarmengajar
3. Adanya anak2
penyandang ketunaan yang diharuskan mengikuti pend formal di SD secara klasikal
yang menggunakan kurikulum SD biasa
4. Siswanya terdiri dari
anak2 berusia 7-12 tahun.
3. Rumupun Pendidikan
Luar Sekolah
Upaya penampungan dapat dilakukan melalui
peningkatan dan penngembangan kegiatan rumpun pendi luar sekolah yang
memungkinkan peserta memperoleh ijazah kesetaraan sekolah dasar
Program kejar paket A adalah suatu kegiatan membelajarkan
warga masyarakat yang buta huruf dan yang isi pembelajarannya terdiri dari pend
dasar serta dipadukan dgn pend mata pencarian.
4. Rumpun sekolah
keagamaan
Pendi dilingkungan ini diharapkan mampu menciptakan
kondisi religious dan sekaligus kontekstual sehingga pendi agama di sekolah
keagamaan dapat berkesianmbungan dengan pend umum dan lingkungan keluarga serta
masyarakat global.
Rumpun sekolah keagamaan meliputi Madrasah
Ibtidaiyah dan pondok pesantren
a. Madrasah Ibtidaiyah
(MI)
Ialah satuan pend yang bersifat umum setingkat SD
yang dikelola olah departemen agama
b. pondok pesantren
merupakan lembaga pend yang sebenarnya termasuk
jalur pend luar sekolah yang memiliki tingkat SD
keunggulan lainya bahwa lembaga pesantren adalah :
§ merujuk langksung
kesumber nilai
§ member peluang kearah
interaksi edukatif yang demokratis sepanjang 24 jam perhari
§ interaktif yang akrab
antara santri dan kiai member peluang untuk intensifikasi pend
§ kiai tampil sebagai
panutan yang diteladani
§ pembinaan disiplin
melalui pend salat,shaum dan sebagianya
B.
PENGEMBANGA VERTIKAL
Pengembangan pada
dimensi vertical ini mengandung arti bahwa penyelenggaraan pend SD selain
merupakan perwujudan pend yang adil dan merata juga harus mempertimbngkan
keragaman peserta didik baik dalam aspek kemampuan,pola hidup maupun lingkungan
social budaya,dimana mereka tinggal.
1. Pengembangan Kualitas
Pendidikan
Masalah kualitas pend hakikatnya merujuk 3 hal,
yaitu yang berkaitan dengan masukan (inpu),proses dan produk (output). Input
pendi mencangkup siswa,guru, lingkungan,alat dengan segala karakteristiknya,
seperti inteligensia,bakat,minat,kebiasaan siswa. Kualitas ke4 faktor tersebut
menurut penalaran logis diprediksi akan menghasilkan produk yang bermutu.
Proses pend termasuk mencangkup persoalan bagaimana
terselenggaranya suatu pembelajaran. Menyangkut didalamnya penggunaan strategi
dan metode yang tepat, penyediaan sarana pembelajaran yang memadai,evaluasi
yang akurat dan sbginya.
Dengan input dan prose spend yang berkualitas
,diharapkan menghasilkan produk pend yang bermutu, yang diantara karakteristik
hsilnya bercirikan berikut ini
a. Peserta didik
menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas2 belajar yang harus
dikuasai dengan tujuan dan sasaran pendi.
b. Hasil pend sesuai
dengan kebutuhan peserta didik sehingga dengan belajar peserta didik bukan
hanya mengetahui sesuatu melainkan terampil melakukan sesuatu.
c. Hasil pendi sesuai
dengan kebutuhan lingkungan khususnya dunia kerja
2. Pengembangan
Relevansi Pendidikan
Upaya peningkatan relevasi dalam sisitem pendi
berharap agar hasil pendi sesuia dengan kebutuhan, dalam arti dapat member
dampak bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuhan kerja, kehidupan
dimasyarakt dan melanjutkan pendi ke jenjang yg lebih tinggi.
3.
Pengembangan efisiensi
Pendidikan
Pendidikan disebut efisien apabila hasil yang
dicapai maksimal , dengan biaya yang wajar. Menurut pandangan kontemporer biaya
yang menjadi ukuran efisien namun yang lebih utama adalah kualitas hasil.
Dalam konteks yang luas efisien berkaitan dengan
professional dalam manjemen nasional pendi yang dialaminya terkandung, antara
lain disiplin keahlian,etos kerja, dan cost
effevtiveness.
KB 2 : IOVASI
PENDIDIKAN SD
A.
LINGKUP INOVASI PENDI
SD
-
Inovasi
adalah upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki praktik pend dengan
sungguh2.
-
Menurut
miles dalam Ibrahim (1988:52) mengungkapkan paling tidak ada 11 komponen
penting menjadi wilayah inovasi dalam pendi, antara lain ;
1.
Persoanlian
2.
Banyaknya
personal dan wilayah kerja
3.
Fasilitas
fisik
4.
Penggunaan
waktu
5.
Perumusan
tujuan
6.
Prosedur
pembelajaran
|
7.
Peran
yang diperlukan
8.
Wawasan
dan perasaan
9.
Bentuk
hubungan antarbagian atau mekanisme kerja
10. Hubungan dngan
system
11. Strategi
pembelajaran
|
B.
BEBRAPA CONTOH ONOVASI
DALAM PENDIDIKAN DI SD
1. Bidang
kurikulum : kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
-
Merupakan
suatu inovasi pend yang secara bertahap akan diberlakukan ditingkat nasional,
mulai dar sekolah menengah atas/madrasah Aliyah atau SMA/MA, SMK, SMP/MTs
-
Misi
KTSP adalah member kewenangan kepada setiap satuan pendidikan (unit sekolah)
untuk mengembangkan kurikulum dan silabus sendiri atas dasar pertimbangan
potensi siswa dan karakteristik SDM,sekolah dan daerah tempat sekolah itu
berada.
-
Dengan
KTSP setiap satuan pendidikan seperti SD tempat Anda bertugas sekarang harus
mampu mengembangkan kurikulum dan silabus sendiri yang sesuai degan potensi
anak,sekolah da karakteristik lingkunganya masing2.
-
Dinas
pendidikan Daerah memiliki kewajiban untuk :
1. Menyosialisasikan
2. Menyelenggarakan
pelatihan pengembangan KTSP di SD
3. Membiayai serta mengelola
kegiatan pengembangan KTSP di daerahnya dengan baik
2. Bidang
pembelajaran : quantum Learning (QL)
-
Inovasi
ini muncul dari gagasan yang dikembangankan oleh Bobbi DePorters & Mike
Hernacki (1999) quantum learning :
membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan (terjemahan dan penerbit kaifa)
-
Dari
inovasi ini ternyata metode belajar yang biasa itu dapat mnghasilkan lompatan
perubahan semcam kemampuan diri yang berlipat lipat (quantum) pada anak /siapa
pun yang menerapkan metode ini.
-
QL
terdiri dari sejumlah teknik belajar yang sasaran akhirnya adalah membantu para
siswa agar responsive dan bergairah atau bersemangat dalam menghadapi
tantangan2 belajar dan perubahan2 yang terjadi dalam situasi nyata yang tengah
dihadapi dilingkunganya.
-
QL
juga menawarkan sejummlah kiat /seni dala membaca dan menulis yang sangat
efektif dan efisien
-
Dengn
QL anak tidak dijejali dengan pemberian materi pelajaran dari guru tetapi yang
lebih penting bagaimana agar anak itu mengembangkan kemampuan
berpikir,imajinatif kreatif, sikap optimis,emosi dan perasaan sukses .berhasil
untuk menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru.
3. Bidang
manajemen : manajemen Berbasis Sekolah
(MBS)
-
Atau
Schools Based Management merupakan suatu inovasi atau pembaruan dalam bidang manajemen
pendi khususnya manajemen sekolah.
-
MBD
semakin dikenal karena dianggap cocok dengan kebijakan desentralisasi
sebagaimana yang diisyaratkan dalam UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan dan
propinsi sebagai Daerah Otonom
-
UU
no 22 tahun 1999 da PP No 25 tahun 2000 maka kini menjadi wewenangan pemerintah
daerah atau kabupaten dan kota. Desentralisasi pengelolaan pendi juga
mengandung arti adanya perlimpahan wewenang pengelolaan pendi dari pemeritah
daerah kepada masyarakat /kepada pihak2 yang berkepentingan dengan pendi ,
-
praktek
MBS berarti adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada sekolah untuk
merumuskan kebijakan dan penetapan keputusan tentang kurikulum dan pengelolaan seluruh
sumber daya dari masyarakat bersama dngan stajeholders-nya
-
MBS
merupakan suatu inovasi yang menetapkan sekolah sebagai suatu etetitas /system
yang memiliki kemampuan untu membuat keputusan dalam mengelola semua sumber
daya yang ada.
C.
PRINSIP DAN MODEL
PERENCANAAN INOVASI PENDI ANAK DI SD
1. Prinsip
Perencanaan Inovasi Pendidikan
-
Perencanaan
merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keberhasilan
inovasi pendi. Dalam hal ini perencanaan berarti suatu persiapan dan
pengambilan keputusan untuk berbuat secara sistematis yang merupakan
serangkaian aktivitas berkelanjutan dan saling melengkapu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
-
Ada
3 jenis hubungan yang sifatnya perlu secara proaktif dijalin dalan rangka
inovai pend itu
1. Hubungan reaktif, yang
berarti hubungan secara kontinummengadakan respon terhadap kekuatan dari luar
sepeti tekanan masalah politik,ekonomi,social,kebudayaan
2. Hubungan proaktif,
yaitu sisitem yang memegang peranan sebagai pengmbil inisiatif mengadakan
perubahan /inovasi dan secara aktif untu mencari sumber2 dari lingkunganya.
3. Hubungan interakktif,
yaitu hubungan diman apertumbuhan dan perkembangan /perubahan suatu system
sebagai hasil adanya hubungan interaksi anatara sistema dengan lingkuanganya.
-
Menurut
Ibrahiim (1988) mengungkapakan elemen2 pokok dalam proses perencanaan yaitu :
1.
Merumuskan
tujuan umum dan khusus inovasi
2.
Mengidentifikasi
masalah
3.
Menentukan
kebutuhan
4.
Mengidentifikasi
sumber penunjang dan penghambat
5.
menetukan
alternative kegiatan
|
6.
Menemukan
alternative pemecahan masalah
7.
Pendayagunaan
sumber daya yang ada
8.
Menentukan
kriterian untuk memilih alternatfe pemecahan masalah
9.
Menetukan
alternative pengambilan keputusan
10. Menentukan kriteraia
untuk menilai hasil inovasi
|
2. Model
perencanaan Inovasi Pendidikan
-
Model
yang dimaksud ialah model perencanaan inovasi pendi proaktif/interaktif
(MOPIPPI) Lebih menenkanakan kepada pola urutan pemikiran secara rasional
sebagai pembimbing untuk membuat perecanaan inovasi pendidikan pada suatu
sekolah.
-
Cirri
MOPIPPI ialah terbuka, fleksibel, keseluruhan dan hubungan baik.
a. Terbuka artinya SD
tersebut system yang mau menerima input baik dari dalam system itusendiri
maupun dari luar system
b. Fleksibel artinya
dalam proses peencanaanya bebas untuk bergerak dari tahap satu ketahab berikutnya.
c. Keseluruhan artinya
bahwa perencanaan harus dipikirkan secara menyeluruh dengan memperhatikan
berbagai aspek/komponen yang diarahkan pada kesuksesan inovasi pendi sd
d. Hubungan artinya dalam
perencaan inovasi ini dpandang perlu senantiasa memperhatikan hubungan baik
antaranggota system maupun hubungan dengan luar system.
D. PENERAPAN
INOVASI PADA SD
cara menerapkan ide
untuk memperbaiki / memecahkan masalah2 di SD, yang penerapannya merupakan
sesuatu yang disebut sebagai Inovasi antara lain ;
1. Buatlah rumusan yang
jelas tentang inovasi yang akan diterapkan
a. Mengembangkan metode
pembelajaran yang sangat efektif
b. Mengunakan sumber dan
media pembelajaran yg murah dan efektif
c. Mengumpulkan data
d. Membagi wewenang dan
tanggung jawab
2. Gunakan metode /cara
yang memberikan kesempatan
3. Kembangkan berbagai
macam alternative
4. Gunakan data
/informasi yang sudah ada
5. Gunakan tambahan data
untuk mempermudah fasilitas
6. Gunakan pengalaman si
SD / lembaga yang lain
7. Berbuatlah secara
positif
MODUL 8
KONVENSI HAK ANAK
KB 1 : KONVENSI HAK
ANAK
A.
PENGERTIAN KONVENSI
HAK ANAK
-
3
kat apenting terdapat dalam konvensi haka anak yaitu : konvesi , hak, anak
1. Konvensi
Atau konvena adalah kata yang serupa dengan tratak/
pakta (treaty) yaitu perjanjian ini
bersiifat mengikat secara yuridis dan politis. Oleh karena itu konvensi
merupakan suatu hokum internasional ( instrument internasional)
2. Hak
Hak anak adalah bagian integral dari HAM, hak anak
adalah semua hal yang harus dimilki oleh anak supaya bias tumbuh (jasmani atau
fisiknya) dan berkembang 9rohani dan inteletualnya) dengan baik
Secara lebih rinci yang dimaksud hak adalah sebagai
berikut ;
a. Segala sesuatu yang
melekat pada diri seseorang semenjak lahir
b. Segala hal yang
menimbulkan kewajiban terhadap orang lain sekaligus menimbulkan kewajiban
terhadap pemilik hak tersebut agar tidak melanggar hak2 orng lain yang sama.
Kewajiban anak antara
lain :
a. Menghormati hak2 anak
lain
b. Menghormati orang tua
dan guru. Walaupun mereka memiliki kekrangan
c. Biat belajar dan
berlatih untuk mas depan anak sendiri
ASTRA CITRA ANAK INDONESIA (penjabaran konvensi PBB
tentanta hak2 anak dalam hokum Nasional). Dalam kaitan dengan konvensi hak anak
, asta citra anak Indonesia mungkin bias diinterprestasikan sebagai ‘kewajiban’
anak Indonesia.
Butir2 yang tercantum dalam sastra ASTRA CITRA ANAK
INDONESIA :
a. Rajin beribadah
b. hormat dan berbakti
kepada orang tua dan guru
c. Jujur dan cakap dalam
membawa diri serta peka diri dan peka akan seni
d. Pandai membaca dan
menulis serta rajin belajar dan bekerja.
e. Terampil, penuh
prakarsa,rajin berkarya mengerjakan prestasi dan berjiwa gotong royong
f. Mandiri,penuh
semangat,berdisiplin dan bertanggung jawab
g. Sehat dan berhati
riang
h. Cinta tanah air.
3. Anak
a.
Menurut
pasal 1 KHA, ‘anak adalah setiap orang yang berusia dibawah 18 th , kecuali
berdasarkan UU yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai
lebih awal.
Berdasarkan pengetian diatas maka masa anak terakhir
ketika anak mencapai ulang tahunya yang ke 19, kecuali apaila UU nasioanla
suatu Negara tertentu menentukan batasan usia dewasa yang berbeda
b.
Menurut
KHA seorang perempuan yang menikah dan kemudia hamil. Padahal usianya masih
dibawah 18 th, tatap masiih diebut aebagai anak.
c.
Pasal
1 KHA tidak secara khusus menyebutkan tentang saat dimualinya masa anak. KHA
mengambil sikap yang terbuka dan Fleksibel /kehidupan dianggap dimulai.
Contoh2 ;
a. Uu tentang
kesejahteraan anak tahu 1979 menetapkan bahwa anak adalah setiap orang yang
berusi 21 th dan yang belum menikah
b. Mengenal UU no 1 tahun
1974 tentang perkawainan
1) Perkawinan anak
dibawah usia 21 th harus ada izin orang tua( pasal 6 ayat 2)
2) Kematangan berkawin
pria 19 th, wanita 16 th (pasal 7 ayat 1
3) Anak berada dibawah
kekauasaan orang tua sampai usia 18 th sudah pernah menikah (pasal 47 ayat 1)
c. Uu no 62 /1958 tentang
kewarganegaraan RI
1) Hubungan kekeluargaan
antara nak dengan orang tuanya terjadi saat ia lahir sampai berusi a18 th
sebelum kawin (pasal 1-b)
2) Untuk memperoleh
pengajuan permohonan kewarganegaraan seseorang harus telah berusia 21 tahun
Konvensi
Hak anak merupakan bagain integrasi dari instrument internasional dibidang HAM,
KHA kaitanya dengan HAM sebagai berikut :
a. Menegaskan berlakunya
HAM bagi semua tingkatan usia
b. Meningkatkan standar
HAM agar lebih sesuai dengan anak2
c. Mengatur masalah2 yang
khusus berhubungan dengan anak
KB
2 : LATAR BELAKANG KONVENSI HAK ANAK
1.
Sejarah perkembangan
/latar belakang konvensi hak anak
-
Salah
satu aktivis perempuan yang bernama Eglantyne Jebb, adalah pendiri organisasi
Save the Cheldern yang kemudian membuat pernyataan tentang hak anak. Hak anak
yangdikemukakan oleh jebb ( dalam buku “Sosialisasi Hak Anak Internasional Save
the children Alliance (Asia)” adalah :
1. Anak harus dilindungi
tanpa mempertimbangkan ras, kewarganegaraan atau kebangsaannya.
2. Anak harus di asuh demi keutuhan keluarga.
3. Anak harus di beri
sarana untuk perkembangan normanya, baik
secara material, moral, dan sepiritual.
4. Anak yang kelapran
harus diberi makan, anak yang sakit hrus diberi perawatan
5. Dalam keadaan bahaya
anak harus diutamakan untuk memperoleh penyelamatan
6. Anak harus memperoleh
bantuan kesejahteraan dan jaminan social
7. Anak harus dididik
agar bakat dan kemapuannya dapat dikembngkan untuk mengabdi kepada sesame
manusia
-
Th
1923 pernyataan tentang hak anak tersebut diadopsi oleh save the children fund
international union ( dalam buku konvensi hak anak kerja sama antara sahabat
remaja PKBI DIY DAN UNICEF)
-
Th
1924 majelis liga bangsa2 mengadopsi Deklarasi Hak Anak. Deklarasi ini disebut
juga sebagai “ Deklarasi Geneva’ akan tetapi tahun 1939 perang dunia pecah
kembali dan liga bangsa2 menjadi organisasi yang tidak mempunyai daya
/kekuasaan
-
Th
1945 PBB terbentuk , tahun 1946 Deklarasi Geneva diusulkan pada Badan Ekonomi
da Sosial PBB untuk dihidupkan lagi dengan tujuan ‘mengikat umat manusia
sekarang ini dengan ikatan sekuat tahun 1924’
-
Pada
tgl 10 Desember 1948, majelis umum PBB menyetujui untu mengadopsi Deklarasi
Univerasl mengenai HAM setia tahun peristiwa ini diperingati sebagai ‘hari HAM
sedunia’
-
Thn
1959 majelis umum PBB kembali mengeluarkan pernyataan tentang Hak anak dan
pernyataan ini merupaka deklarasi internasional kedua
-
‘tahun
anak internasional ‘ dirancang pada th 1979
-
Rancanan
konvensi hak anak diselesaikan pada tahun 1989 dan tanggl 20 November, naskah
konvesi disahkan sengan suara bulat oleh PBB
-
KHA
mualia diberlakukan sebagai Hukum Internasional pada tanggal 2 september 1990.
Indonesia meratifikasi KHA dengan keputusan presiden No. 36/1990 tertanggal 25
Agus 1990. Tetapi KHA baru berlaku di Indonesia mulai 5 oktober 1990, sesuai
pasal 49 ayat 2 yang mengatakan “bagi tiap-tiap Negara yang meratifikasi atau
yang menyatakan keikutsertaan pada KHA , setelah diterimanya instrument
ratifikasi atau instrument keikutsertaan yang ke-20, konvensi ini akan berlaku
pada hari ke-30 setelah tanggal diterimanya instrument ratifikasi atau
instrument keikutsertaan dari Negara yang bersangkutan”.
-
Perlu
anda ketahui bahwa pada waktu meratifikasi KHA, Indonesia membuat suatu deklarasi
yang pada intinyamenyatakan hal-hal berikut.(diambil dari buku : Convention on the Rights of the child, first
Periodic Report-Indonesia, 1993-Juni 2000).
1. Konstitusi Republik
Indonesia tahun 1945 menjamin hak-hak dasar atas anak tanpa memandang jenis kelamin,
etnis atau ras mereka.
2. Ratifikasi KHA oleh
republic Indonesia tidaklah berarti bahwa Indonesia menerima kewajiban yang
melebihi batas konstitusi ataupun menerima kewajiban untukmenerapkan hak-hak di
luar yang menyatakan dalam konstitusi.
3. Dalam kaitan dengan
pelaksanaan pasal 1, 14, 16, 19, 21, 22, dan 29 dari konvensi( pasal-pasal ini
akandi jelaskan lebih lanjut dalam modul ini), pemerintah republik Indonesia
menyatakan bahwa akan menerapkan pasal-pasal ini sesuai dengan konstitusinya.
MODUL 9
KONVEKSI HAK ANAK DAN
PENDIDIKAN
KB
1 : JENIS-JENIS HAK ANAK
-
Berdasarkan
KHA strukturnya, KHA dibagi menjadi 4 bagaian sebagai berikut :
Mukadimah
(Preambule) : berisi konteks KHA
Bagian
1 (pasal 1-41) : mengatur hak
bagi semua anak
Bagian
2 ( pasal 42- 45) : mengatur
masalah pemantauan dan pelaksanaan KHA
Bagian
3 (pasal 46-54) : menatur
masalah pemberlakuan konvensi
-
Berdasarkan
isinya, ada 4 cara untuk mengategorisasikan KHA sebagai berikut:
1.
Kategorisasi
berdasar konvensi induk HAM, konvensi hak anak mengandung :
a.
Hak2
sipil dan politik
b.
Hak2
ekonomi ,social,politik
2.
MODUL 10
IMPLIKASI HAK ANAK DI
SEKOLAH DASAR
KB
1 : IMPLIKASI PELAKSAAN HAK ANAK PADA
PEMBELAJARAN SD
A.
PENGERTIAN KURIKULER,
KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER
-
Kurikuler merupkan kegiatan yang
berkaitan dengan kurikulum, kegiatan kurikuler banyak berkaitan dengan kegiatan
pemb di sekolah bahkan dikelas.
-
Kokurikuler merupkan rangkaian
kegiatan kesiswaan yang berada dalam sekolah. Selain menunjanga kegiatan
-
Dalam kurikulum
pendidikan dasar (1993) ektrakurikuler
adalah kegiatan yang diselenggarakan
diluar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan sekolah
-
Kegiatan
ektrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan yang berhubungan
dengan program kurikuler .kegiatan ini membantu perkembangan sisiwa sesuai
kebutuhan potensi,bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang diselenggarakan
oleh pendidik /tenaga pendidik yang berkemampuan da berwenang di sekolah.
B.
TUJUAN DILAKUKAN
KEGIATAN KOKURIKULER DAN EKTRAKURUIKULER
-
Kegiatan
ektrakurikuler diselenggarakan agar anak dapat mngaitkan antara pengetahuan
yang diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.
Untuk itu lebih diarhkan untuk memantapkan pembentukan kepribadian anak melalui
kegiatan seperti pramuka, usaha kesehatan sekolah,olah raga, palang merah
-
Kegiatan
kokurikuler yang banyak dilakukan didalam pelajaran sekolah .
-
Kegiatan
ektrakurikuler banyak dilakukan di luar pelajaran sekolah.
C.
PELAKSANAAN HAK ANAK
DALAM KURIKULER , KOKURIKULER , EKTRAKURIKULER
-
UU
no 20 th 2003 tentang system Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pend dasar
merupakan jenjang pendi yang melandasi jenjang pendi menengah
-
Dalam
Rencana Strategis Departemen pend nasional 2005-2009 disebutkan mengenai program
penguatan kebijakan Depdiknas dengan rencana pembangunan jangka menengah
Bappenas. Rencana Bappenas mengenai wajib pend dasar 9 th . SD/MI/SMP/Mts
menunjukkan kegiatan pokok pemerintah berupa.
1. Pendanaan biaya
operasi wajar
Tersedianya dana BOS member kesempatan pada anak
untuk mengikuti pend tidak hanya di SD saja tatapi di SMP /SMA
2. Penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan wajar
Berkaitan dengan tersedianya gedung sekolah,buku2,
perlengkapan kegiatan belajar mengajar lainya
3. Rekrutnya pendidik dan
tenaga kependidikan (program wajib belajar)
4. Perluasan akses pend
wajib belajar pada jalur nonformal
5. Perluasan akses SLB
dan sekolah Inklusif
6. Pengembangan sekolah
wajib belajar layanan khusus bagi daerah terpencil/kepulauan yang berpenduduk
jarang dan terpencar.
-
Berbagai
rencana yang menunjang kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ektrakuruikuler
dilakukan sebagaimana dicantumkan dalam tujuan pembangunan pendi nasional
jangka menengah antara lain :
1. Meningkatkan iman,
taqwa dan akhlak mulai
2. Meningkatkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologo
3. Meningkatkan
sensitivitas dan kemampuan ekspresi estetis
4. Meningkatkan kualitas
jasmani
5. Meningkatkan
pemerataan kesempatan belajar pada semua jenis dan jenjang pend bagi semua
warga Negara secara adil , tidak diskriminatif dan demokratis tanpa membedakan
tempat ringgal,stauts social –ekonomi
6. Memperluas akses pendi
nonformal bagi penduduk laki2 maupun permepuan yg belum sekolah , tidak pernah
sekolah, buta aksara
KB
2 ; CONTOH –CONTOH PELANGGARAN HAK ANAK DI SD
-
Mutu pendidikan
1. Ketersediaan
pendididik dan tenaga pendididik serta kesejahteraan belum memadai baik secara
kuantitas maupun kualitas.
Kondisi pendidikan guru yang belum seluruhnya
seperti yang diharapkan akan mempengaruhi kualitas kenierja mereka dan terakhir
berdampak pada penghasilan pendidi yang kurang memadai
a.
Sarana
dan prasarana belajar yang terbatas dan belum didayhgunakan secara optimal
b.
Kondisi
sekolah yang rusak
c.
Pendanaan
yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran
d.
Proses
pembelajaran yang belum efisien dan efektif, hal ini dapat terjadi karena :
1)
Guru
kurang kreatif sehingga sulit untuk menciptakan bebagai kegiatan lain selain
dari yang ditugaskan dalam buku pelajaran
2)
Adanya
tunutan untuk menacapai target yang harus dicapai dalam setai caturwulan
sebagaiman dikeluhkan oleh para gur selama ini, membuat situasi belaja rtidak
mengarah pada proses.
3)
Kurangnya
dukungan dari pihak sekolah /guru
4)
Mahalnya
buku pelajaran matematika
Dilain pihak tidak
semua sekolah (S) dapat melaksanakan kegiatan ektrakurikuler bagi anaknya, hal
ini disebabkan antara lain :
1. Sikap orang tua kurang
menndukung karena merak lebih mengutamkan sekolah sehingga kegiatan
ektrakurikuler dianggap sebagai kegiatan yang membuang waktu dan uang
2. Memerlukan biaya yang
cukup besar bagi keluarga,
3. Lokasi sekolah yang
jauh dari rumah anak
4. Kondisi keluarga yang
mengharuskan anak bekerja membantu orang tua
5. Kurangnya fasilitas
disekolah
6. Kurangnya guru yang
mengelola kegiatan karena ektrakurikuler memerlukan guru yang ahli
7. Kurangnya dukungan
dari pihak sekolah
e.
Pelaksanaan
pendi inklusif masih belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan pemerintah
f.
Adanya
tidak kekerasan disekolah terhadap siswa baik oleh guru, pengelola kelas maupun
teman2nya.
-
PERLINDUNGAN ANAK
DALAM PENDIDIKAN
Menuruyt Herlina dkk (2003) penyelenggaraan
perlindungan anak dalam pendidikan perlu diberlakukan dengan cara .
1. Semua anak wajib
belajar Sembilan tahun
2. Anak yg menyandang
cacat fisik/mental diberi kesempatan yang sama dan aksesibilitas untk
memperoleh pendi biasa dan pendi luar biasa
3. Anak yang memiliki
keunggulan diberi kesempatan dan akses untuk memperoleh pendi khusus
4. Anak dalam lingkungan
sekolah/lembaga pendi , wajib dilindungi dari tindak kekeraan yang dilakukan
guru, pengelola sekolah/teman2nya
Demi tercapainya penyelenggaraan pendi yang dapat
melindungi anak, dan sesuai dengan pandangan Myers mengenai lingkungan belajar,
maka pihak yang bertanggung jawab adalah :
1. Orang tua yang wajib
memberikan pendi anak.
2. Pemerintah yang wajib
untuk
a.
Menyelenggarakan
pend dasar minimal 9 th untuk semua anak
b.
Memberikan
biaya pendi /bantuan Cuma2 /pelayanan khusus bagi anak dari keluarga tidak
mampu , anak terlantar dan ank yg bertempat di daerah terpencil
c.
Mendorong
masyarakat untuk berperan aktif
3. Masyarakat berperan aktif
dalam penyelenggaraan perlindungan anak di bidang pendi dan kesehatan
MODUL 11
KONSEP DASAR BIMBINGAN
DAN KONSELING DISEKOLAH DASAR
KB 1: HAKIKAT
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
A.
LATAR BELAKANG
PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
1. LATAR
BELAKANG
-
Rocman
Natawidjaja (1987) mengemukakan 5 faktor yang melatarbelakangi perlunya
pelaksanan bimbingan da konseling dalam proses pendi di sekolah. Kelima factor
itu dijelaskan seperti berikut ;
a.
Kesadarn
aka perbedaan individual diantara setiap manusia
Factor
yang pertama ini sangat esensial, tidak saja dalam bimbingan teraip dalam
pendidikan pada umumnya. Praktik pendi kita hingga kinicenderung seragam.
b.
Kesadaran
akan perlunya system pelayanan kependidikan lainya yang berpusat pada anak.
Factor
kedua ini merupakan dampak lanjutan dari kesadaran akan berpedaan individual.
c.
Kesadaran
akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat
UUd
1945 pasal 31 ayat 1 dinyatakan dengan tegas bahwa setiap warga Negara berhak
mendapatkan pengajaran.
d.
Kesadaran
akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam individudalam kehidupan
masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang
e.
Kesadaran
akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan modern
B.
PENGERTIAN
-
Istilah
bimbingan banyak digunakan dalam konteks pendi , penngajaran, kepemimpinan dan
upaya2 yang berkaitan dengan proses kemanuasiaan, terutama dengan proses
mempengaruhi atau megubah tingkah laku
-
Bimbingan
pada umumnya dipahami sebagai upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan
biasanya mengandung nilai2 yg bersifat menuntun kearah yang baik
-
Dalam
konteks ini bimbingan merupakan terjemahan dari suatu istilah dalam bahsa
inggris, yaitu guidance yang akar
katanya adalah guide. Shetzer dan Stone (1996:31) mengemukakan
beberapa padanan dari kata guide
yaitu to direct, pilot, manage, or steer.
-
Dalam bahasa Indonesia
masing2 kata ini dapat berarti memandu, mengarahkan, mengatur /mengemdi
-
Gibson
dan Mitchell (1981:27) member prediksi khusus terhadap konseling. Dia
mengatakan bahwa counseling has been
identifited as the heart of the quidance program. Konseling telah dikenal
sebagai jantungnya program bimbingan
-
Shertzer
da stone (1981:7) menyatakan bahwa konseling merupakkan inti kegiatan
professional dari seorang yang disebut konselor
-
Mortensen
and Schmuller (1964:3) mengartikan bimbingan sebagai bagian integaral dari
program pendi yang diupayakan oleh staff yang kompeten bertujuan memberikan
bantuan kepada individu untuk dapat mengembangkan kesanggupan dan kemampuannya
secara penuh didalam tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis.
-
Edward
C Glanz (1966:5) yang mengartikan bimbingan sebagai proses membantu individu
untuk memecahkan masalah dan menjadi anggota masyarakat yang bebas dan
bertanggung jawab dimana dia hidup.
-
Traxler
dan North (1968: 11) mengartikan bimbingan sebagai proses untuk mengenal dan
memahami individu serta menciptakan kondisi2 yang memungkinkan individu itu
dapat mengembangkan kapsitasnya secara penuh sehingga pada akhirnya dia dapat
membantu dirinya sendiri baik secara ekonomi maupun secara social.
-
Pengertian
bimbingan yang cukup komprehensif Rochman Natawidjaja (1984:24) sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan
, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sanggup mengaahkan dirinya
dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.
-
Bimbingan
disekolah dasar yaitu proses membanu individu siswa untuk dapat memahami diri,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya sehingga diharapkan dapat
mencapau perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota
masyarakat yang demokratis.
C.
SNGGSPSN YSNG KELIRU
TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Bimbingan
diberikan kepada anak yang bermasalah /salah suai (Maladjusted)
Anggapan
ini keliru karean bimbingan di SD harus diberikan kepada semua anak secara
menyeluruh dan merata.
2. Guidance for All (
bimbingan utuk semua anak)
Pada
dasarnya bimbingan bukan hanya bagi anak yang nakal, kurang pandai, pelanggar
aturan yang sering disebut sebagai ‘kasus’ melainkan bagi semua anak, termasuk
anak yang ‘baik’, ‘ pintar’, rajin dan sebaginya.
3. Bimbingan
diperuntukan bagi siswa sekolah lanjutan
Anggapan
ini pun jelas keliru karena tidak sesuai dengan prinsip bimbingan, yaitu
bimbingann adalah untuk semua siswa termasuk siswa sekolah dasar, disebabkan
karena sekolah sekolah lanjutan dihuni oleh individu yang tengah mengalami masa
remaja, dimana pada masa ini banyak masalah/kesulitan yang timbul.
4. Bimbingan
sama dengan nasihat
5. Bimbingan
adalah tugas para ahli
6. Bimbingan
adalah obat mujarab untuk semua penyakit tingkah laku
7. Bimbingan
disamakan dengan konseling
D.
TUJUAN2 BIMBINGAN DAN
KONSELING SEKOLAH DASAR
-
Pada
dasarnya tujuan ahkir bimbingan dan konseling ditingkatan pendi apapun adalah
agar peserta didik mencapai tugas2 perkembangan (developmental tasks0 secara
optimal dalam berbagi aspek, sesuai tingkatan perkembangan dan lingkungan
social budaya dimana dia hidup.
-
Tugas2
perkembangan adalah pola perilaku yang harus dilakukan oleh individu pada suatu
periode / maa tertentu dari kehidupannya, yang jika berhasil dilaksanakan akan
menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke gagalan dalam melaksanakan tugas2
berikutnya, semestara jika ditolak oleh masyarakt dan cenderung mengalami
kesulitan dalam menghadapi tugas2 berikutnya (Havighurst, 1961:2)
-
Sebagai
contoh salah 1 tugas perkembangan anak usia SD adalah belajar bergaul dan
bekerja dengan kelompok temn sebayanya.
-
Contoh
lain, tugas perkembangan anak SD adalah pengembangan ketrampilan dasar dalam
mebaca –menulis-berhitung.
-
Tugas
2tugas perkembangan anak SD atau pola perilaku seyogyanya ditampilkan anak SD
meliputi
1.
Sikap
dan kebiasaan dalam bermtaq (iman dan taqwa)
2.
Mengembangkan
kata hati –moral dan nilai2
3.
Pengembangan
ketrampilan dasar caslitung
4.
Pengembangan
konsep2 yang perlu dalam kehidupan sehari2
5.
Belajar
bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya
6.
Belajar
menjadi pribadi yang mandiri
7.
Mempelajari
ketrampilan fisik sederhana.
-
Secara
operational tujuan bimbingan dan konseling di SD dengan demikian adalah agar
setiap anak SD dapat :
1.
Mengalami
perasaan positif dan senang dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, guru,
orang tua dan orang dewasa lainya.
2.
Memperoleh
perasaan berharga dan berhasil dari aktivitas belajarnya di sekolah
3.
Mengembangkan
dan memlihara perasaan positif terhadap dirinya, terhadap kekhasan nilai yang
dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaanya.
4.
Menyadari
akan pentingnya nilai yanga dimiliki dan mengembangkan nilai2 yang konsistem
dengan kebutuhan hidup dalam masyarkat yang majemuk
5.
Mengembangkan
dan memperkaya keterampilan belajar untuk memaksimalkan kecakapan yang
dimiliknya
6.
Belajar
tentang berbagai ktrampilan yang diperlukan unutk hidup lebih baik
7.
Mengembangkan
ktrampilan2 penyususan tujuan,perencanaan dan pemecahan masalah
8.
Mengembangkan
sikap2 positif terhadap kehidupan
9.
Menunjukkan
tanggung jawab terhadap tingkah lakunya
10.
Bekerja
dengan orang tua dalam berbagi kegiatan yang terencana untuk membantu
mengembangkan sikap dan ktrmampilan
11.
Bekerja
sama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar.
Kesimpulan tujuan diatas adalah
member kemudahan belajar terpadu pada sisiwa SD. Asumsinya bahwa misi dasar dan
tujuan utma pendidikan sekolah adalah untuk membelajaran siswa
E. PRINSIP
BIMBINGAN DI SD
-
Tiedeman
, Dinckmeyer dan Dreikurs dalam store (1983), memandang bahwa program bimbingan
di sekolah dasar perlu diarahkan pada pengembangan kognitif dan efektif sekaligus
-
Program
bimbingan didaarkan atas prinsip2 perkembangan sebagai berikut :
1.
Bimbingan
untu semua
Setiap
siswa memiliki hak untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya.
2.
Bimbingan
di SD dilaksanakan ileh semua guru kelas. Jika ada konselor maka tugasnya
adalah memberikan layanan konseling dan konsultasi kepada siswa,guru dan orang
tua siswa
3.
Bimbingan
diarahkan untuk membantu siswa agar mampu mengetahui ,memahami,menenrima
dirinya sendiri baik secara kognitif maupun secara afektif
4.
Bimbingan
dapat diberikan secara informal dan insidentak namun alanngkah lebih baiknya
jika dilaksanakan secara terencana dan terprogram.
5.
Bimbingan
di SD menepatkan tekanan pada pencapaian tujuan dan kebermaknaan pengalaman
belajar
6.
Bimbingan
difokuskan pada asset
7.
Bimbingan
mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru haru
slebih banyak melihat anak dari sisi positif dari pada sisi negative
8.
Program
bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika diupayakan melalui kerja
sama yang baik antar guru, siiswa, orang tua siswa, tenaga administrative dan
sumber daya yang ada dimasyarakat.
F.
HAKIKAT BIMBINGAN DAN
KONSELING
-
HAKIKAT
BIMBINGAN DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI BERIKUT :
1.
Bimbingan
di SD merupakansuatu proses bantuan yang kontinu.
2.
Bimbingan
di SD merupakan proses membantu individu
Agar
bantuan dapat dilaksanakan dalam rangka pendi di SD maka implikasinya ialah
(1)
Sekolah
harus memiliki data yang lengkap tentang siswa agar guru dan siswa dapat
memahami berbagai kelebihan dan kelemahannya serta menerimanya dengan wajar
(2)
Guru
dan siswa harus sama2 aktif untuk memahami karakteristik lingkungan tempat
siswa berasa
(3)
Sekolaj
harus memberikan berbagai informasi yang diperlukan oleh sisiwa untu dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkunganya
(4)
Sekolah
harus menciptakan lingkungan fisik dan hubungan social yang kondusif dan sehat
bagi siswa agar dapat mengembangkan diri secara optimal pada masa yang akan
dating
3.
Bimbingan
di SD diberikan atas dasar pemahaman tentang kebutuhan , masalah dan
karakteristik individuall anak
4.
Bimbingan
di SD bukan monopoli kegiatan suatu profesi
5.
Bimbingan
di SD adalah untuk semua anak
6.
Fungsi
bimbingan di SD bukan hanya suapya siswa dapat memecahkan masalah atas
kesulitan yang dihadapinya tetapi juga supaya siswa dapat terhindar dari
masalah yang mengganggu proses perkembanganya serta dapat mengembangkan seluruh
aspek kepribadian secar aoptimal
7.
Bimbingan
di SD merupakan bagian integral dari keseluruhan upaya pendidikan
8.
Bimbingan
di SD mengunakan pendekatan pribadi
9.
Bimbingan
di SD meliputi 3 bidang masalah siswa, yaitu bimbingan belajar, social-pribadi,
karier
10.
Evaluasi
kebehasilan bimbingan dan konseling di sd merupakan bagian dari kegiatan
program bimbingan
11.
Pelaksanaan
bimbingan dan konseling di SD memerlukan sumber daya yang memadai
KB 2 : PERAN GURU DALAM BIMBINGAN
DAN KONSELING DI SD
A. PENTINGNYA
BIMBINGAN DI SD
-
Fungsi
pendi SD bukan hanya memberikan bekal kemampuan dasar akademik berupa kemampuan
calistung melainkan juga berfungsi menyiapkan lulusanya untuk melanjutkan pendi
ke sekolah lanjutan tingkat pertama
-
Pengembangan
kemampuan pribadi bagi siswa SD diperlukan agar dia memiliki ketahan pribadi
dan kemampuan penyesuaikan yang tepat dalam menghadapi tuntutan dan lingkungan
belajar di SLTP
-
Proses
pembelajaran di SD harus berfungsi membanu siswa untuk dpat meahami kekuatan
dirinya, memahami peluang2 dan tantangan lingkungan yang mungkin di hadapi
serta membantu siswa untuk dapat merencanakan masa depannya sebagi warga
masyarakt yang mandiri dan produktif.
B.
PERAN GURU DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
-
Menurut
Lioyd jones, barry da wolf dalam Stone (1983) titik berat dan kepedulian
bimbingan di SD adalah pada masalah perkembangan siswa.
-
Program
bimbingan di SD diarahkan pada pencapaian kecakapan siswa dalam melaksanakan
seluruh tugas perkembangannya secara efektif
-
Menurut
Farwell dan Peter dalam stone (1983). Titik berat bimbingan di sekolah dasar
adalah pada pengembangan pemahaman diri dan member kemudahan belajar kepada
siswa.
-
Guru
adalah penentu program bimbingan , dimana dia harus mengidentifikasi kebutuhan
– kebutuhan siswa akan bimbingan serta menciptakan iklim sekolah yang kondusif
sehingga mampu memfasilitasi sikap dan perilaku siswa kearah yang lebih baik.
-
Rochman
natawidjaja (1984), salah seorang pakar terkemuka di Indonesia dalam bidang
bimbingan dan konnseling mengemukakan peran yang harus dilaksanakan oleh guru
dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling di sekolah dasar yang di
rumuskan ke dalam 10 butir pernyataan berikut.
1.
Mengidentifikasi
kebutuhan, potensi, minat, bakat, dan masalah tiap anak, terutama dalam
kegiatan kelas.
Guru
harus berupaya untuk mengenal anak secara individual yang meliputi
kecerdasan(intelegensia), bakat-bakat yang di miliki; baik yang menonjol maupun
yang lemah, sifat-sifat pribadi yang khas, minat-minat, kegemaran positif dan
sebagainya.. implikasinya adalah para guru kelas harus mengumpulkan data anak
mengenai hal-hal tersebut. Cara yang biasa dilakukan, antara lain bekerja sama
dengan pihak yang kompoten untuk mengadakan pemeriksaan atau pengukuran
psikologi ( lazim tersebut psycho test),
menelaah prestasi siswa dari waktu ke waktu beserta latar belakang kehidupan
keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Data tersebut di catat dalam buku
pribadi siswa.
2.
Mengidentifikasi
gejala – gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah
guru
harus berupaya memperhatikan kegiatan sehari-hari anak di sekolah, baik dalam
proses belajar mengajar di kelas maupun dalam hubungan social dengan teman
sebayanya anak SD.
3.
Member kemudahan bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah.
Membimbing
berarti memberi kemudahan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang secara wajar,
sesuai dengan potensi yang dimiliki serta kesempatan dan peluang lingkungannya.
4.
Melaksanakan bimbingan
kelompok, baik dalam maupun di luar kelas
Cara
yang paling strategis membimbing siswa di SD adalah melalui bimbingan kelompok.
Kelebihan strategis kelompok dibandingkan dengan stretegi individu (perorangan)
antara lain adalah lebih efisien dan ekolahlebih sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak SD. Hal-hal yang perlu diingat, sekalipun guru berhadapan
dengan sejumlah siswa, namun focus perhatian guru adalah tetap kepada siswa
secara individu, sebab kelompok hanya merupakan wahana atau situasi social yang
diciptakan oleh guru untuk membantu individu-individu yang menjadi angota
kelmpok.
5.
Melengkapi rencana
rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru
Guru
kelas sebaiknya bekerja sama dengan anak membuat rencana-rencana tertentu yang
positif bagi perkembangan bakat, minat dan kemajuan anak, misalnya bagaimana
menciptakan kondisi kelas yang bersih dan sehat, mengadakan pertunjukan
kesenian, mengadakan perlomban-perlombaan kreatif atau menghasilkan sesuatu
yang berguna dan produktif, mengadakan aksi dan amal social, dan keagamaan.
6.
Melaksanakan pengajaran
sesuai kebutuhan anak
7.
Mengumpulkan data dan
informasi tentang anak, terutama dalam kegiatan belajarnya
8.
Melaksanakan kontak
dengan masyarakat, terutama dengan orang tua/wali anak, antara lain mengadakan
kunjungan rumah (home visit)
9.
Melaksanakan konseling
terbatas, mengigat hubungan yang baik dapat terjalin dengan mudah antara anak
dengan guru
10.
Memberikan pelayanan
rujukan, yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang yang lebih kompeten untuk
mendapatkan bantuan yang tepat
KB
2: PERAN ORANG TUA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
A.
KETERKAITAN ANTARA
PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Peran
orang tua dalam bimbingan tidak dapat di lepaskan dari peran guru karena peran
keduanya dalam hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif ( kerja
sama atas dasar kesetaraan derajat ). Di samping mengajar guru memiliki tugas atau kewajiban membimbing siswa, demikian
halnya orang tua di samping memenuhi kebutuhan fisiologis juga memiliki
kewajiban untuk membimbing sebagau
kebutuhan psikologis anaknya. Perbedaannya terletak pada setting atau situasinya saja,
di mana bimbingan dari guru berlangsung dalam situasi formal, sedangkan
bimbingan orang tua berlangsung dalam situasi informal, namun keduannya tertuju
untuk keberhasilan subjek sama,
B.
PERWUJUDAN PERAN ORANG
TUA DALAM BIMBINGAN KONSELING
Para
orang tua siswa dapat menunjukkan peran yang di harapkan atau menunjukkan
partisipasi positif terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling jika dia tidak
tau arti dan manfaatnya bagi anak mereka.
-
Sunaryo
kartadinata (1984), syamsu yusuf (1987), dan agus taufiq (1991) menunjukkan
bahwa iklim kehidupan keluarga yang kooperatif antara orang tua dan guru,
memberi pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan belajar anak di
sekolah.. hasil penelitian tersebut juga mendukung hasil penelitian boy dan
angelo (1978) tentang bentuk-bentuk peran yang diharapkan dilakukan oleh orang
tua siswa dalam rangka pelaksanaan pendidikan sekolah pada umumnya dan
bimbingan konseling pada khususnya, antara lain sebagai berikut.
1.
Mengadakan konsultasi
Pada waktu-waktu tertentu atau
secara periodic,
orang tua mengadakan komunikasi dengan sekolah terutama guru, baik di minta
pihak sekolah maupun tidak untuk mengetahui perkembangan belajar anak.
2.
Memberi
balikan
Orang
tua seyogianya member balikan kepada guru tentang aktivitas belajar dan
kemajuan belajar yang dicapai oleh anak.
3.
Menjadi sumber belajar
Orang
tua yang memiliki kemampuan, keahlian atau keterampilan tertentu, bias berperan
sebagai sumber belajar atau latihan bagi siswa.
4.
Berbagi informasi
5.
Mengetahui jadwal
belajar
6.
Mengetahui kondisi
sekolah
7.
Berdialog dengan anak
8.
Member ganjaran atau
balikan kepada anak
9.
Member bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh anak
10.
Mengembangkakn
kebiasaan yang baik
11.
Berupaya memenuhi
perlengkapan belajar
12.
Menerima dan
menghargai individualitas anak\
13.
Memrlakukan anak
sesuai dengan norma social
14.
Membantu warga
masyarakat
MODUL 12
PROSEDUR PENGELOLAAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
KB 1: JENIS-JENIS PERANGKAT
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
A. PERANGKAT
PENGUMPULAN DATA
Perangkat yang diperlukan antara
lain :
1.
Perangkat
pengumpulan data, seperti format2 pedoman observasi, pedoman wawancara,
checklist, catatan anekdot, angket /daftar isian
2.
Perangkat
penyimpanan data, seperti buku pribadi, dan map siswa
3.
Perangkat
informasi, seperti buku informasi atau paket bimbingan pribadi, belajar,
pendidikan, pendidikan dan karier
4.
Prerangkat
teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan dan konseling ,
blangko surat panggilan orang tua/wali,dan kunjungan rumah
Beberapa perangkat bimbingan yang
dipandang sangat penting :
1.
Pedoman
Observasi
Merupakan
salah satu tyeknik /cara mendapatkan data yang dibutuhkan tentang siswa.
Pedoman
Observasi merupakan pedomantertulis bagi pengamat / guru yang berisikan rumusan
tentang hal-hal sebagai berikukt :
a.
Tujuan,
sasaran dan focus observasi
b.
Pengamat,
waktu, dan tempat pelaksanaan observasi
c.
Cara/prosedur
observasi serta pencataatan dan pengolahan data.
Pengumpulan data dengan observasi
dapat dilakukan dengan :
a.
Catatan
anekdot
Berisi
cacatan tentang sesuatu peristiwa yang unik dan penting berkenaan dengan
seorang siswa/sekelompok siswa tertentu.
b.
Daftar
cek
Suatu
daftar yang mengidentifikasikan sejumlah aspek /masalah tertentu yang sedang
menjadi kepedulian pengamat
c.
Skala
penilaian
Alat
pengumpulan data yang dipergunakan dalam observasi untuk menjelaskan ,
menggolongkan, menilai individu/situasi
2.
Pedoman
wawancara.
Merupakan
cara memahami /mendapatkan data tentang siswa melalui pembicaraan /Tanya jawab
secara tatap muka(langsung)/ dengan mengadakan Tanya jawab secara lisan antara
orng yang mewawancarai dan yang diwawancarai.
Tujuan
– tujuan wawancara :
a.
Menciptakan
hubungan baik diantara kedua belah pihak yang terlibat
b.
Meredakan
ketegangan yang terdapat dalam diri subjek wawancara
c.
Menyediakan
informasi yang dibutuhkan subjek wawancara
d.
Mendorong
kearah pemahamn diri pada pihak subjek wawancara
e.
Memberikan
motivasi kepada pihak yang diwawancarai untuk melakukan kegiatan yang
konstruktif
3.
Angket
/ daftar isian
Angket
adalah alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan /pernyataan
yang diajukan kepada subjek untuk mendapat jawaban yang diperlukan
Beberapa
petunjuk praktis untuk menyususn angket /daftar sisian untuk mendapatkan data
tentab siswa dan lingkunganya :
a.
Gunakan
kata2 yang tidak mempunyai arti rangkap
b.
Susunan
kalimat hendaknya sederhana tetapi jelas
c.
Hindari
pemakaian kata2 yang tidak ada gunanya
d.
Hindarkan
pernyataan 2 yang tidak perlu
4.
Angket
Sosiometri
Adalah
cara /teknik untuk mengetahui hubungan social antaranggota dalam suatu kelompok
tertentu
Angket
sosiometri adalah alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh data
hubungan social dari siswa.
B.
PERANGKAT PENYIMPANAN
DATA SISWA
-